Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Serangan drone di Chernobyl menimbulkan risiko baru bagi keamanan nuklir.
- Pernyataan IAEA menunjukkan bahwa situasi radiasi tetap terkendali meskipun ada kerusakan.
- Konflik antara Ukraina dan Rusia terus memicu ketegangan di sekitar fasilitas nuklir.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan bahwa sebuah drone bersenjata telah menyerang pelindung luar pabrik nuklir Chernobyl, menyebabkan kebakaran kecil dan lubang pada struktur tersebut. Ia menyalahkan Rusia atas serangan ini, sementara Rusia membantah keterlibatannya dan menyebut tuduhan tersebut sebagai provokasi. Insinyur utama Chernobyl, Oleksandr Tytarchuk, memperingatkan bahwa kerusakan ini dapat meningkatkan risiko pelepasan zat radioaktif, meskipun situasi saat ini masih terkendali.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi bahwa serangan drone tersebut tidak merusak pelindung dalam pabrik dan tingkat radiasi tetap normal. Insiden ini menambah kekhawatiran akan bencana nuklir, terutama mengingat tragedi Chernobyl pada tahun 1986 yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Pabrik Chernobyl yang dilindungi oleh struktur baru yang dibangun pada tahun 2019 ini, dirancang untuk bertahan selama 100 tahun dan merupakan hasil kerja sama dari 45 negara donor.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi di pembangkit nuklir Chernobyl?A
Sebuah drone bersenjata menyerang cangkang pelindung Chernobyl, menciptakan lubang dan menyebabkan kebakaran kecil.Q
Siapa yang dituduh melakukan serangan terhadap Chernobyl?A
Ukraina menuduh Rusia sebagai pelaku serangan tersebut.Q
Apa pernyataan IAEA mengenai serangan drone tersebut?A
IAEA mengonfirmasi bahwa serangan tidak menembus cangkang pelindung dalam dan tingkat radiasi tetap tidak berubah.Q
Siapa Oleksandr Tytarchuk dan apa perannya?A
Oleksandr Tytarchuk adalah kepala insinyur Chernobyl yang memperingatkan tentang risiko pelepasan zat radioaktif setelah serangan.Q
Mengapa serangan ini menimbulkan kekhawatiran akan bencana nuklir?A
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran karena ingatan akan bencana nuklir Chernobyl 1986 masih segar dan dapat memicu bencana lebih lanjut.