Courtesy of InterestingEngineering
Ukraina sedang menguji drone interceptor buatan Jerman yang dirancang untuk melawan drone kamikaze, seperti yang digunakan oleh pasukan Rusia. Kolaborasi teknologi pertahanan Ukraina, Brave1, telah berhasil melakukan uji coba drone ini, yang dihadiri oleh perwakilan dari Angkatan Pertahanan dan Keamanan Ukraina. Drone ini, yang kemungkinan adalah Tytan Interceptor, mampu menjangkau jarak 20 kilometer dan memiliki kecepatan maksimum 300 km/jam. Brave1 juga berencana untuk melengkapi drone ini dengan sistem penargetan otomatis berbasis visi mesin untuk meningkatkan kemampuannya.
Serangan drone oleh Rusia terhadap Ukraina meningkat pesat, dengan jumlah serangan mencapai 2.400 pada bulan November 2024, dibandingkan dengan 400 pada bulan Mei. Ukraina juga meningkatkan produksi drone dan baru-baru ini meluncurkan serangan gabungan menggunakan drone di wilayah Kharkiv. Dengan meningkatnya penggunaan drone dalam konflik ini, pengembangan teknologi seperti drone interceptor menjadi sangat penting untuk melindungi infrastruktur dan masyarakat Ukraina.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan pengujian drone interceptor oleh Ukraina?A
Tujuan pengujian drone interceptor oleh Ukraina adalah untuk menghadapi dan menetralkan UAV kamikaze yang digunakan oleh Rusia.Q
Siapa yang mengembangkan drone interceptor yang diuji oleh Ukraina?A
Drone interceptor yang diuji oleh Ukraina dikembangkan oleh Tytan Technologies yang berbasis di Jerman.Q
Apa yang dilakukan Brave1 dalam konteks pengembangan teknologi pertahanan?A
Brave1 bekerja untuk membangun kemitraan dengan pengembang internasional untuk menciptakan solusi yang dapat membantu Ukraina dalam perang.Q
Bagaimana penggunaan drone oleh Rusia dalam konflik ini?A
Penggunaan drone oleh Rusia meningkat secara signifikan, dengan jumlah serangan drone mencapai 2.400 pada bulan November.Q
Apa hubungan antara drone Shahed dan teknologi Jerman?A
Drone Shahed-136 yang digunakan oleh Rusia diduga menggunakan mesin Jerman yang diperoleh secara ilegal oleh Iran.