Courtesy of Reuters
Intel baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka tidak akan mencapai target penjualan sebesar Rp 8.22 triliun ($500 juta) untuk chip Gaudi yang dirancang untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI) pada tahun 2024. CEO Intel, Pat Gelsinger, menjelaskan bahwa penurunan penjualan ini disebabkan oleh masalah perangkat lunak dan transisi dari generasi kedua ke generasi ketiga chip tersebut. Meskipun Intel melaporkan pendapatan yang lebih baik dari yang diperkirakan, saham mereka masih turun lebih dari 50% sepanjang tahun karena perusahaan kesulitan bersaing di pasar AI yang berkembang pesat.
Para analis mempertanyakan strategi AI Intel dan posisi kompetitifnya, terutama setelah peluncuran ChatGPT yang sukses yang didukung oleh chip dari pesaing mereka, Nvidia. Gelsinger mengakui bahwa Intel harus lebih agresif dalam menargetkan penjualan dan mengakui tantangan yang dihadapi dalam memenuhi harapan investor. Meskipun ada harapan untuk masa depan, banyak yang meragukan apakah Intel dapat mengatasi masalah ini dan bersaing secara efektif di pasar AI.