Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- Google telah mengubah posisinya terkait penggunaan AI untuk senjata.
- Proyek Maven memicu protes besar-besaran di Google dan menyoroti dilema etika dalam penggunaan AI.
- Ada perpecahan di dalam Google mengenai penggunaan AI untuk tujuan militer, dengan beberapa mantan eksekutif menentang praktik tersebut.
Andrew Ng, pendiri Google Brain, mendukung keputusan Google untuk menghapus janji mereka yang tidak akan mengembangkan sistem AI untuk senjata. Ng mengungkapkan bahwa perusahaan seharusnya membantu militer yang melindungi negara, terutama setelah Google menghapus janji tersebut yang dibuat setelah protes Project Maven pada tahun 2018. Protes tersebut terjadi ketika ribuan karyawan Google menolak kontrak perusahaan dengan militer AS yang menggunakan AI untuk meningkatkan akurasi serangan drone. Ng berpendapat bahwa penting bagi Amerika untuk bersaing secara teknologi dengan negara lain, seperti China, dan bahwa penggunaan AI dalam militer dapat mengubah cara perang dilakukan.
Namun, tidak semua mantan eksekutif Google setuju dengan penggunaan AI untuk militer. Beberapa, seperti Meredith Whittaker dan Geoffrey Hinton, telah menentang penggunaan AI dalam senjata dan percaya bahwa perusahaan teknologi seharusnya tidak terlibat dalam bisnis perang. Meskipun ada perdebatan di dalam Google, banyak perusahaan teknologi besar seperti Google, Amazon, dan Microsoft kini berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur AI, termasuk kemitraan dengan militer, untuk memanfaatkan potensi keuntungan dari teknologi ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Andrew Ng dan apa perannya di Google?A
Andrew Ng adalah pendiri dan mantan pemimpin Google Brain yang kini memimpin studio ventura dan dana AI.Q
Apa yang terjadi dengan janji Google untuk tidak mengembangkan AI untuk senjata?A
Google baru-baru ini menghapus janji tujuh tahun untuk tidak mengembangkan AI untuk senjata, yang sebelumnya dibuat setelah protes Proyek Maven.Q
Apa itu Proyek Maven dan mengapa itu penting?A
Proyek Maven adalah program militer AS yang menggunakan AI untuk menganalisis gambar video dan memicu protes di Google terkait etika penggunaan AI.Q
Siapa Demis Hassabis dan apa pandangannya tentang AI dan keamanan nasional?A
Demis Hassabis adalah CEO DeepMind yang menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan dan pemerintah dalam pengembangan AI untuk keamanan nasional.Q
Mengapa beberapa mantan eksekutif Google menentang penggunaan AI dalam konteks militer?A
Beberapa mantan eksekutif Google, seperti Meredith Whittaker dan Geoffrey Hinton, menentang penggunaan AI dalam konteks militer karena alasan etika.