Courtesy of Forbes
Aktor dan komedian Ben Stiller membantah tuduhan bahwa ia dibayar jutaan dolar oleh pemerintah AS untuk melakukan perjalanan ke Ukraina dan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky sebagai bagian dari aksi publisitas pada tahun 2022. Stiller menjelaskan bahwa perjalanan tersebut sepenuhnya dibiayai sendiri dan tidak ada dana dari USAID. Tuduhan ini muncul setelah sebuah video palsu yang menyebutkan bahwa beberapa selebriti, termasuk Angelina Jolie dan Sean Penn, juga dibayar untuk meningkatkan popularitas Zelensky. Stiller menegaskan bahwa informasi tersebut adalah kebohongan yang berasal dari media Rusia.
Baca juga: Sebuah Penyakit Misterius Mematikan Menyebar di Kongo. Pemotongan USAID Memperlambat Tanggapan
Video palsu ini telah dibagikan secara luas di media sosial, meskipun tidak ada bukti bahwa USAID atau kelompok AS lainnya membayar para selebriti tersebut. Para ahli menjelaskan bahwa klaim-klaim ini muncul di saat USAID sedang menjadi sorotan, dan bertujuan untuk merusak kredibilitas pemerintah AS. Meskipun ada kritik terhadap pengeluaran USAID, lembaga ini memiliki peran penting dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, termasuk pengungsi di negara-negara yang dilanda perang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan kepada Ben Stiller terkait perjalanannya ke Ukraina?A
Ben Stiller dituduh menerima dana dari USAID untuk perjalanan kemanusiaannya ke Ukraina.Q
Siapa yang menjadi presiden Ukraina saat Ben Stiller mengunjungi negara tersebut?A
Presiden Ukraina saat itu adalah Volodymyr Zelensky.Q
Apa itu USAID dan apa tujuannya?A
USAID adalah lembaga pemerintah AS yang memberikan bantuan internasional untuk mendukung stabilitas dan kemajuan ekonomi di negara-negara yang membutuhkan.Q
Mengapa video yang menuduh selebriti dibayar oleh USAID menjadi viral?A
Video tersebut menjadi viral karena banyak orang yang membagikannya di media sosial, meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.Q
Apa dampak dari disinformasi yang disebarkan oleh media Rusia?A
Disinformasi yang disebarkan oleh media Rusia bertujuan untuk merusak kredibilitas pemerintah AS dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap lembaga seperti USAID.