Courtesy of TechCrunch
Meskipun ada pembicaraan bahwa pengeluaran untuk kecerdasan buatan (AI) akan menurun, perusahaan teknologi besar seperti Amazon justru meningkatkan anggaran mereka. Amazon mengumumkan rencana pengeluaran lebih dari Rp 1.64 quadriliun ($100 miliar) untuk AI pada tahun 2025, terutama untuk divisi cloud mereka, AWS. CEO Amazon, Andy Jassy, mengatakan bahwa penurunan biaya AI justru akan meningkatkan permintaan, bukan mengurangi pendapatan. Hal ini mirip dengan perkembangan awal internet, di mana semakin banyak orang menggunakan teknologi ketika biayanya turun.
Perusahaan besar lainnya juga mengikuti jejak Amazon. Meta, perusahaan yang mengelola Facebook, berencana menghabiskan ratusan miliar dolar untuk AI dalam jangka panjang, sementara Alphabet (perusahaan induk Google) meningkatkan anggarannya menjadi Rp 1.23 quadriliun ($75 miliar) . Microsoft juga berencana mengeluarkan Rp 1.32 quadriliun ($80 miliar) untuk pusat data AI. Semua perusahaan ini percaya bahwa meskipun biaya AI mungkin turun, permintaan untuk teknologi ini akan terus meningkat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Amazon terkait pengeluaran AI?A
Amazon mengumumkan rencana pengeluaran lebih dari $100 miliar untuk AI pada tahun 2025.Q
Siapa CEO Amazon dan apa yang dia katakan tentang pengeluaran AI?A
CEO Amazon, Andy Jassy, menyatakan bahwa sebagian besar dari $100 miliar akan digunakan untuk kemampuan AI di divisi cloud AWS.Q
Apa yang dikatakan CEO Meta tentang pengeluaran AI?A
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa perusahaan akan menghabiskan 'ratusan miliar' untuk AI dalam jangka panjang.Q
Bagaimana Alphabet merespons pengeluaran AI di tahun 2025?A
Alphabet meningkatkan pengeluaran untuk AI sebesar 42% menjadi $75 miliar untuk tahun 2025.Q
Apa itu Jevons Paradox dan bagaimana relevansinya dengan pengeluaran AI?A
Jevons Paradox adalah konsep yang menyatakan bahwa penurunan harga dapat menyebabkan peningkatan permintaan, yang relevan dengan pengeluaran AI oleh perusahaan-perusahaan besar.