Courtesy of TechCrunch
CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini menyatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, seolah-olah setiap tahun AI meningkat satu standar deviasi IQ. Namun, banyak ahli berpendapat bahwa menggunakan IQ sebagai ukuran kemampuan AI adalah tidak tepat. IQ adalah alat untuk mengukur kecerdasan manusia, dan tidak dapat diterapkan pada AI yang memiliki cara berpikir dan menyelesaikan masalah yang berbeda. Misalnya, mobil lebih cepat daripada manusia, tetapi itu tidak berarti mobil lebih cerdas.
Selain itu, IQ test sering kali bias dan dirancang untuk manusia, sehingga tidak adil jika digunakan untuk menilai AI. AI memiliki keunggulan dalam mengingat dan memproses informasi, yang membuatnya lebih mudah untuk "menang" dalam tes IQ. Oleh karena itu, para ahli menyarankan perlunya pengujian yang lebih baik untuk AI yang lebih sesuai dengan cara kerja dan kemampuan mereka, daripada membandingkannya langsung dengan manusia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diamati Sam Altman tentang perkembangan AI?A
Sam Altman mengamati bahwa 'IQ' AI meningkat dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir.Q
Mengapa IQ dianggap ukuran yang buruk untuk kemampuan AI?A
IQ dianggap ukuran yang buruk karena tidak mengukur kecerdasan praktis dan memiliki bias yang dapat mempengaruhi hasil.Q
Siapa yang mengkritik penggunaan IQ dalam konteks AI?A
Sandra Wachter mengkritik penggunaan IQ karena tidak cocok untuk menggambarkan kemampuan AI.Q
Apa yang dikatakan Mike Cook tentang cara AI menyelesaikan masalah?A
Mike Cook menyatakan bahwa AI menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda dan lebih efisien dibandingkan manusia.Q
Mengapa Heidy Khlaaf menekankan perlunya tes AI yang lebih baik?A
Heidy Khlaaf menekankan perlunya tes AI yang lebih baik untuk mengevaluasi kemampuan komputasi secara akurat.