Courtesy of Axios
Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) sedang berusaha menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pemborosan dan penipuan dalam pemerintahan. Namun, rencana ini masih sangat rahasia dan sulit untuk diterapkan dengan sukses dalam waktu singkat. Dalam sebuah pertemuan, Thomas Shedd, mantan insinyur Tesla yang kini menjadi direktur Teknologi Transformasi Layanan, menjelaskan rencana untuk menggunakan AI dalam berbagai tugas pemerintah, seperti mengotomatiskan pekerjaan dan menggabungkan sistem antar lembaga.
Baca juga: Di bawah Trump, ilmuwan AI diperintahkan untuk menghapus 'bias ideologis' dari model yang kuat.
Meskipun AI memiliki potensi untuk membuat pemerintahan lebih efisien, banyak orang merasa khawatir karena kurangnya informasi tentang bagaimana AI akan diterapkan dan pengawasan yang akan dilakukan. Ada kekhawatiran tentang kesalahan, bias, dan kemungkinan AI membuat informasi yang tidak akurat. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin pemerintah untuk memperkenalkan teknologi ini dengan cara yang transparan dan hati-hati agar dapat membangun kepercayaan dari masyarakat dan pegawai.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah?A
Elon Musk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah.Q
Apa tujuan penggunaan kecerdasan buatan dalam pemerintahan?A
Tujuan penggunaan kecerdasan buatan adalah untuk mengidentifikasi pemborosan dan penipuan dalam pemerintahan.Q
Siapa Thomas Shedd dan apa perannya?A
Thomas Shedd adalah mantan insinyur Tesla yang diangkat sebagai direktur Layanan Transformasi Teknologi.Q
Mengapa transparansi penting dalam penerapan kecerdasan buatan?A
Transparansi penting agar publik dan pegawai pemerintah dapat mempercayai penerapan kecerdasan buatan.Q
Apa yang dilaporkan oleh The New York Times terkait pertemuan ini?A
The New York Times melaporkan tentang rencana penerapan kecerdasan buatan oleh pemerintah dalam pertemuan tersebut.