Courtesy of TechCrunch
China sedang mempertimbangkan untuk melakukan penyelidikan antimonopoli terhadap Intel, perusahaan semikonduktor besar asal Amerika Serikat. Ini terjadi setelah China mengumumkan tarif baru terhadap barang-barang dari AS sebagai balasan atas kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS. Selain itu, China juga menghidupkan kembali penyelidikan antimonopoli terhadap Google, yang menunjukkan bahwa mereka serius dalam menegakkan hukum persaingan di negara mereka.
Baca juga: Mengapa Intel bisa bernilai lebih dari Rp 3.29 quadriliun ($200 miliar) jika melakukan pemisahan.
Intel sangat bergantung pada pasar China, karena 29% dari pendapatan globalnya berasal dari sana, yang setara dengan sekitar Rp 254.90 triliun ($15,5 miliar) . Meskipun Intel berbasis di AS, mereka memiliki fasilitas pengujian dan perakitan di China. Situasi ini menunjukkan ketegangan antara kedua negara dan dampaknya terhadap perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di pasar global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh China terkait Intel?A
China sedang mempertimbangkan penyelidikan antimonopoli terhadap Intel.Q
Mengapa China membuka kembali penyelidikan antimonopoli terhadap Google?A
China membuka kembali penyelidikan antimonopoli terhadap Google karena dugaan pelanggaran hukum anti-monopoli.Q
Berapa persentase pendapatan global Intel yang berasal dari China?A
29% dari pendapatan global Intel berasal dari China.Q
Apa dampak tarif yang diumumkan oleh AS terhadap perusahaan-perusahaan seperti Intel?A
Tarif yang diumumkan oleh AS dapat memicu reaksi dari China, termasuk penyelidikan antimonopoli terhadap perusahaan-perusahaan seperti Intel.Q
Siapa yang melaporkan tentang kemungkinan penyelidikan antimonopoli terhadap Intel?A
Financial Times melaporkan tentang kemungkinan penyelidikan antimonopoli terhadap Intel.