Courtesy of SCMP
Para ahli menyarankan agar Beijing mengurangi regulasi yang berlebihan dan intervensi administratif di sektor kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong inovasi teknologi yang lebih banyak. Mereka berpendapat bahwa dengan adanya perusahaan rintisan seperti DeepSeek yang mulai dikenal di industri AI global, sudah saatnya bagi pemerintah China untuk memperbarui regulasi agar lebih mendukung pengembangan teknologi dan menarik lebih banyak bakat. Regulasi yang ketat selama ini dianggap tidak sesuai dengan perkembangan industri teknologi yang masih muda.
Penulis artikel dari sebuah lembaga pemikir di China menyatakan bahwa pendekatan regulasi yang berat telah mengakibatkan banyak ahli teknologi terbaik di China pergi ke luar negeri, yang menghambat inovasi dalam negeri dan memperlebar kesenjangan teknologi antara China dan Amerika Serikat. Mereka menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang lebih terbuka untuk inovasi agar perusahaan-perusahaan berkualitas tidak pindah ke AS, yang bisa membuat kesenjangan tersebut semakin besar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disarankan oleh para ahli untuk sektor AI di Beijing?A
Para ahli menyarankan agar Beijing melonggarkan regulasi yang berlebihan dan intervensi administratif untuk mendorong inovasi teknologi.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian mengenai kebijakan teknologi di China?A
Jiang Yuhao dan Jia Kai adalah dua peneliti yang terlibat dalam penelitian mengenai kebijakan teknologi di China.Q
Apa dampak dari regulasi yang ketat terhadap inovasi di China?A
Regulasi yang ketat telah mendorong para ahli teknologi terbaik di China untuk pergi ke luar negeri dan menghambat inovasi domestik.Q
Mengapa penting untuk mendorong deregulasi di sektor teknologi?A
Deregulasi penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih terbuka bagi inovasi dan menarik kembali talenta yang hilang.Q
Apa yang dapat terjadi jika perusahaan unicorn di China tidak didukung?A
Jika perusahaan unicorn tidak didukung, mereka mungkin akan pindah ke AS, yang dapat memperlebar kesenjangan teknologi antara China dan AS.