Setelah berlian, para ilmuwan menciptakan pusat qubit dalam spinel permata.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Setelah berlian, para ilmuwan menciptakan pusat qubit dalam spinel permata.

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
02 Februari 2025 pukul 22.36 WIB
42 dibaca
Share
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa spinel, sebuah batu permata yang langka dan berwarna-warni, dapat digunakan untuk menyimpan informasi kuantum, mirip dengan qubit yang ada pada berlian. Spinel memiliki berbagai warna seperti merah, biru, dan kuning, dan dianggap lebih terjangkau dibandingkan berlian. Para peneliti menemukan bahwa dengan memperkenalkan cacat atom tertentu dalam spinel, mereka dapat menciptakan pusat kekosongan yang berfungsi sebagai qubit. Misalnya, ketika atom cerium (Ce) ditanamkan dalam spinel, ia memancarkan cahaya lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan dengan material lain, sehingga lebih mudah untuk dideteksi.
Meskipun para ilmuwan dapat mengatur dan membaca keadaan qubit pada pusat Ce di spinel, mereka masih belum bisa mengendalikannya sepenuhnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencapai kontrol penuh atas qubit ini. Batu permata seperti spinel dan berlian sangat menarik bagi para ilmuwan karena strukturnya yang transparan memungkinkan manipulasi spin tanpa mengurangi stabilitas qubit, mirip dengan cara kita mengguncang bola salju tanpa mengganggu isi di dalamnya. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Applied Physics Express.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu spinel dan bagaimana hubungannya dengan teknologi kuantum?
A
Spinel adalah batu permata transparan yang dapat digunakan sebagai sistem qubit dalam teknologi kuantum.
Q
Siapa penulis utama studi tentang spinel?
A
Penulis utama studi tentang spinel adalah Manato Kawahara.
Q
Apa yang ditemukan tentang emisi cahaya dari pusat Ce di spinel?
A
Pusat Ce di spinel memancarkan cahaya lebih dari 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan MgO, memudahkan deteksi.
Q
Mengapa spinel dianggap sebagai alternatif untuk diamond dalam penyimpanan informasi kuantum?
A
Spinel dianggap sebagai alternatif karena struktur transparannya memungkinkan manipulasi spin tanpa mengorbankan stabilitas qubit.
Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam mengendalikan qubit spinel?
A
Tantangan yang dihadapi adalah ketidakmampuan untuk memanipulasi pusat Ce di spinel meskipun dapat menginisialisasi dan membaca status qubit.

Rangkuman Berita Serupa

Para ilmuwan menciptakan sensor kuantum berlian yang sangat sensitif untuk memantau baterai kendaraan listrik (EV).InterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
116 dibaca
Para ilmuwan menciptakan sensor kuantum berlian yang sangat sensitif untuk memantau baterai kendaraan listrik (EV).
Penginderaan kuantum dengan nanodiamond membuka batasan baru dalam teknologi deteksi.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
89 dibaca
Penginderaan kuantum dengan nanodiamond membuka batasan baru dalam teknologi deteksi.
Terabyte data dalam kristal milimeter: Teknik baru dapat mengubah mikroelektronik.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
55 dibaca
Terabyte data dalam kristal milimeter: Teknik baru dapat mengubah mikroelektronik.
Bukti langsung pertama dari 'keadaan gelap spin nuklir' dapat mengarah pada sistem kuantum yang stabil.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
53 dibaca
Bukti langsung pertama dari 'keadaan gelap spin nuklir' dapat mengarah pada sistem kuantum yang stabil.
Sebuah keadaan gelap dari 13.000 spin yang terjerat membuka kunci register kuantum.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
43 dibaca
Sebuah keadaan gelap dari 13.000 spin yang terjerat membuka kunci register kuantum.
Terobosan internet kuantum: Qubit kekosongan timah mendapatkan dorongan sinyalInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
98 dibaca
Terobosan internet kuantum: Qubit kekosongan timah mendapatkan dorongan sinyal