Courtesy of InterestingEngineering
Para ilmuwan telah menemukan bahwa qubit kekosongan timah (tin vacancy qubits) sangat penting untuk mengembangkan internet kuantum, sebuah jaringan komunikasi yang sangat aman dan menggunakan hukum fisika kuantum. Namun, sebelumnya mereka kesulitan untuk mengukur spin dari qubit ini, yang menentukan kekuatan sinyal yang dihasilkan. Penelitian terbaru oleh Eric Rosenthal dan timnya di Stanford University berhasil meningkatkan akurasi pengukuran spin qubit ini hingga 87 persen, sehingga sinyal yang dihasilkan menjadi lebih kuat.
Baca juga: Komputer kuantum yang dibuat dengan qubit spin berlian mencapai tingkat kesalahan ultra-rendah.
Qubit kekosongan timah terbentuk ketika dua atom karbon dalam berlian digantikan oleh satu atom timah. Penelitian ini menemukan cara untuk mengatur lingkungan fisik di sekitar qubit agar sinyalnya lebih terang dan mudah dibaca. Dengan perubahan ini, para peneliti dapat mengukur keadaan spin qubit hanya dalam satu pengukuran, yang sebelumnya memerlukan ratusan pengukuran. Temuan ini membawa kita lebih dekat untuk mewujudkan internet kuantum dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat meningkatkan pemahaman kita tentang qubit kekosongan timah dan komunikasi kuantum.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu qubit vakansi timah?A
Qubit vakansi timah adalah qubit yang terbentuk ketika dua atom karbon dalam berlian digantikan oleh satu atom timah.Q
Mengapa pengukuran spin qubit vakansi timah sulit dilakukan?A
Pengukuran spin qubit vakansi timah sulit dilakukan karena sinyal spin yang dihasilkan cenderung kabur dan sulit dibaca.Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang qubit vakansi timah di Universitas Stanford?A
Penelitian tentang qubit vakansi timah di Universitas Stanford dipimpin oleh Eric Rosenthal.Q
Apa yang dicapai oleh penelitian terbaru mengenai qubit vakansi timah?A
Penelitian terbaru berhasil meningkatkan akurasi pengukuran spin qubit vakansi timah hingga 87 persen dan memungkinkan pembacaan dalam satu kali pengukuran.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Physical Review X.