Courtesy of InterestingEngineering
DeepSeek R1 adalah chatbot baru dari sebuah startup China yang menarik perhatian karena kemampuannya dalam tugas-tugas pemecahan masalah dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaing besar seperti OpenAI dan Meta. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cisco dan Universitas Pennsylvania menunjukkan bahwa DeepSeek R1 gagal dalam uji keamanan, dengan tingkat keberhasilan serangan 100%. Ini berarti chatbot tersebut tidak dapat mendeteksi dan memblokir prompt berbahaya sama sekali, yang membuatnya sangat rentan terhadap penyalahgunaan.
Meskipun DeepSeek R1 memiliki metode pelatihan yang efisien, penelitian menunjukkan bahwa hal ini mungkin mengorbankan mekanisme keselamatan yang penting. Selain itu, ada kontroversi mengenai biaya pengembangan DeepSeek R1 yang sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang diklaim, serta tuduhan pencurian data dari OpenAI. Penelitian ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara efisiensi dan keamanan dalam pengembangan teknologi AI.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan chatbot DeepSeek R1?A
Chatbot DeepSeek R1 gagal dalam uji keamanan dan menunjukkan tingkat keberhasilan serangan 100%.Q
Siapa yang melakukan uji coba keamanan terhadap DeepSeek R1?A
Uji coba keamanan dilakukan oleh tim peneliti dari Cisco bekerja sama dengan Universitas Pennsylvania.Q
Apa hasil dari uji coba keamanan DeepSeek R1?A
Hasil uji coba menunjukkan bahwa DeepSeek R1 tidak dapat memblokir satu pun prompt berbahaya.Q
Mengapa DeepSeek R1 menjadi kontroversial?A
DeepSeek R1 menjadi kontroversial karena klaim biaya pelatihan yang rendah dan tuduhan pencurian data oleh OpenAI.Q
Apa yang dikatakan OpenAI tentang DeepSeek?A
OpenAI menuduh DeepSeek telah menggunakan output model mereka untuk melatih chatbot yang bersaing.