Courtesy of Forbes
Ikhtisar 15 Detik
- Model R1 dari DeepSeek menunjukkan potensi besar dalam industri AI meskipun ada kekurangan yang signifikan.
- Kekhawatiran tentang keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi menjadi isu penting bagi DeepSeek.
- Reaksi negatif terhadap bias ideologis dalam model AI menunjukkan perlunya transparansi dan kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan teknologi AI.
DeepSeek, sebuah startup asal China, baru-baru ini meluncurkan model AI open-source bernama R1 yang mengubah lanskap teknologi dengan performa yang mengesankan dan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya, seperti OpenAI. R1 menjadi sangat populer dan menduduki posisi teratas di App Store, tetapi seiring waktu, beberapa kekurangan mulai terungkap. Model ini menunjukkan bias ideologis, terutama dalam menjawab pertanyaan sensitif tentang peristiwa Tiananmen dan status Taiwan, yang mencerminkan pandangan pemerintah China. Selain itu, ada masalah serius terkait keamanan data, termasuk kebocoran informasi sensitif dan pelanggaran privasi yang membuat beberapa negara, termasuk Italia, mempertimbangkan untuk melarang aplikasi ini.
Meskipun banyak yang mengakui bahwa teknologi DeepSeek R1 sangat mengesankan, beberapa ahli, termasuk CEO DeepMind dari Google, mengingatkan bahwa tidak ada kemajuan ilmiah baru yang signifikan dalam pengembangan model ini. DeepSeek kini menghadapi tantangan besar terkait keamanan dan privasi, yang dapat mempengaruhi masa depannya di pasar AI yang semakin kompetitif. Dengan banyaknya investasi dari perusahaan besar dalam teknologi AI, penting untuk memastikan bahwa pengembangan AI dilakukan dengan transparansi dan kolaborasi yang lebih baik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang membuat model R1 dari DeepSeek menarik perhatian di industri AI?A
Model R1 dari DeepSeek menarik perhatian karena kemampuannya yang mengesankan dan biaya pengembangan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pesaing seperti OpenAI.Q
Apa saja kekurangan yang ditemukan pada model R1?A
Kekurangan yang ditemukan termasuk bias ideologis, penghindaran pertanyaan tentang Tiananmen Square, dan masalah keamanan data.Q
Mengapa DeepSeek menghadapi masalah terkait keamanan data?A
DeepSeek menghadapi masalah keamanan data karena ada celah desain yang mengekspos riwayat obrolan dan data sensitif, serta pelanggaran terhadap regulasi GDPR.Q
Apa yang dikatakan CEO Arm tentang kemungkinan larangan DeepSeek di AS?A
CEO Arm, Rene Haas, memprediksi bahwa DeepSeek kemungkinan akan dilarang di AS, mirip dengan larangan terhadap TikTok.Q
Bagaimana reaksi para ahli AI terhadap teknologi yang dikembangkan oleh DeepSeek?A
Para ahli AI, termasuk Demis Hassabis dari Google, mengakui bahwa meskipun teknologi DeepSeek mengesankan, tidak ada kemajuan ilmiah baru yang signifikan.