Courtesy of TechCrunch
Perusahaan teknologi seperti Meta semakin berinvestasi dalam energi terbarukan meskipun mereka juga tertarik pada tenaga nuklir. Baru-baru ini, Meta menandatangani kontrak untuk mendapatkan 595 megawatt tenaga surya di Texas, yang merupakan tambahan signifikan untuk kapasitas energi terbarukan mereka yang sudah ada. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa perusahaan akan menghabiskan Rp 986.70 triliun ($60 miliar) tahun ini untuk investasi infrastruktur pusat data, yang sangat penting untuk mendukung strategi kecerdasan buatan (AI) mereka.
Meskipun Meta dan perusahaan lain berharap bahwa reaktor nuklir dapat memberikan pasokan energi yang stabil di masa depan, pembangunan pembangkit nuklir memerlukan waktu yang lama. Sementara itu, energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin dapat dipasang dengan cepat, sering kali dalam waktu kurang dari dua tahun. Hal ini membuat perusahaan teknologi terus menandatangani kontrak baru untuk energi terbarukan, seperti yang dilakukan oleh Microsoft dan Google, yang juga berinvestasi besar dalam proyek energi terbarukan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Meta terkait energi terbarukan?A
Meta menandatangani kesepakatan dengan Zelestra untuk menambah kapasitas energi terbarukan.Q
Berapa banyak kapasitas tenaga surya yang dibeli Meta dari Zelestra?A
Meta membeli 595 megawatt tenaga surya dari Zelestra.Q
Apa tujuan investasi Meta dalam infrastruktur data center?A
Meta berinvestasi besar dalam infrastruktur data center untuk mendukung strategi AI mereka.Q
Mengapa Meta tertarik pada reaktor nuklir?A
Meta tertarik pada reaktor nuklir karena dapat menyediakan daya yang stabil untuk kebutuhan komputasi di masa depan.Q
Siapa saja pesaing utama Meta dalam pengembangan AI?A
Pesaing utama Meta dalam pengembangan AI adalah OpenAI dan Anthropic.