Courtesy of Reuters
Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Meta sedang meningkatkan pengeluaran untuk membangun pusat data AI guna memenuhi permintaan yang sangat tinggi. Meskipun mereka melaporkan keuntungan yang baik, investor khawatir bahwa pengeluaran besar ini dapat mengurangi keuntungan jangka pendek. Microsoft menghabiskan sekitar Rp 328.90 triliun ($20 miliar) dalam satu kuartal, yang lebih banyak dibandingkan dengan pengeluaran tahunan mereka sebelum tahun 2020. Sementara itu, Meta juga memperingatkan bahwa pengeluaran untuk infrastruktur AI akan meningkat secara signifikan tahun depan.
Namun, ada tantangan dalam industri ini, seperti kekurangan pasokan chip yang menghambat kemampuan perusahaan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan. Meskipun ada kekhawatiran ini, kedua perusahaan tetap optimis tentang potensi jangka panjang dari teknologi AI. Mereka percaya bahwa investasi ini mirip dengan saat mereka mengembangkan bisnis cloud dan menunggu pelanggan untuk mengadopsi teknologi tersebut.