Courtesy of TechCrunch
Pasar pusat data sedang berkembang pesat karena permintaan untuk kecerdasan buatan (AI). OpenAI baru-baru ini mengumumkan rencana untuk bekerja sama dengan investor seperti SoftBank untuk menghabiskan setidaknya Rp 1.64 quadriliun ($100 miliar) untuk infrastruktur pusat data di AS. Microsoft juga berencana menginvestasikan sekitar Rp 1.32 quadriliun ($80 miliar) tahun ini. Perusahaan seperti DataBank, yang menyediakan pusat data berkinerja tinggi untuk klien bisnis, menjadi pemenang besar dalam perlombaan ini. DataBank baru saja mengumpulkan Rp 4.11 triliun ($250 juta) dari investasi dan Rp 9.87 triliun ($600 juta) dari penawaran saham sekunder, menunjukkan kepercayaan investor terhadap strategi dan kemampuan perusahaan.
Selain DataBank, ada juga pasar yang berkembang untuk startup "neocloud" yang membangun layanan cloud dengan biaya rendah untuk kebutuhan AI. Beberapa perusahaan seperti CoreWeave dan Lambda Labs telah mendapatkan pendanaan besar untuk mendukung infrastruktur GPU mereka. Menurut laporan McKinsey, pengeluaran modal untuk pusat data diperkirakan akan melebihi Rp 4.11 quadriliun ($250 miliar) dalam lima tahun ke depan, meskipun ada kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari pusat data, termasuk penggunaan air yang tinggi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang mendorong pertumbuhan pasar pusat data saat ini?A
Pertumbuhan pasar pusat data saat ini didorong oleh permintaan untuk kecerdasan buatan (AI).Q
Berapa banyak investasi yang direncanakan OpenAI untuk infrastruktur pusat data?A
OpenAI merencanakan investasi setidaknya $100 miliar untuk infrastruktur pusat data.Q
Siapa CEO DataBank dan apa yang dia katakan tentang investasi terbaru?A
CEO DataBank, Raul K. Martynek, mengatakan bahwa investasi terbaru menunjukkan kepercayaan pada strategi mereka.Q
Apa yang dimaksud dengan 'neocloud' dalam konteks pusat data?A
'Neocloud' merujuk pada startup yang membangun cloud dengan biaya rendah untuk beban kerja AI.Q
Apa yang dikatakan laporan McKinsey tentang pengeluaran modal untuk pusat data?A
Laporan McKinsey menyebutkan bahwa pengeluaran modal untuk pusat data bisa melebihi $250 miliar dalam lima tahun ke depan.