Courtesy of AsianScientist
Dr. Li Hongying dari Singapura dan Dr. Neni Sintawardani dari Indonesia telah menerima penghargaan Underwriters Laboratory-ASEAN-US Science Prize for Women 2021. Penghargaan ini diberikan untuk menghargai pencapaian ilmuwan perempuan di Asia Tenggara, dengan tema tahun ini adalah 'Udara dan Air Bersih'. Sintawardani mengembangkan pabrik biogas untuk menyaring gas beracun dari limbah pabrik, yang membantu meningkatkan sistem sanitasi dan ketersediaan air bersih di Indonesia. Sementara itu, Li menggunakan model dinamika fluida untuk mengatasi polusi di ekosistem laut dan penyebaran penyakit melalui udara.
Penghargaan ini bertujuan untuk menginspirasi perempuan di ASEAN untuk berkarir di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Selain pemenang utama, ada juga penghargaan kehormatan untuk Dr. Aduwati Sali dari Malaysia dan Dr. Seinn Lei Aye dari Myanmar. Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak penelitian dan inovasi untuk mengatasi masalah lingkungan yang mendesak di kawasan tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang memenangkan penghargaan Science Prize for Women 2021?A
Dr. Li Hongying dari Singapura dan Dr. Neni Sintawardani dari Indonesia.Q
Apa tema penghargaan tahun ini?A
Tema penghargaan tahun ini adalah 'Air Bersih & Polusi'.Q
Apa kontribusi Dr. Neni Sintawardani dalam penelitian?A
Dr. Neni Sintawardani mengembangkan pabrik biogas untuk menyaring gas beracun dari limbah pabrik.Q
Apa yang dilakukan Dr. Li Hongying untuk menangani polusi?A
Dr. Li Hongying menggunakan model dinamika fluida komputasional untuk menangani polusi di ekosistem laut.Q
Siapa saja ilmuwan yang mendapatkan penghargaan selain pemenang utama?A
Dr. Aduwati Sali dari Universiti Putra Malaysia dan Dr. Seinn Lei Aye dari Universitas Yangyong di Myanmar.