Courtesy of Forbes
Pada tanggal 10 Januari, seorang profesor dari Stanford yang dipekerjakan sebagai saksi ahli dalam kasus hukum tentang deepfake yang dihasilkan oleh AI, mengalami masalah ketika kesaksiannya dibatalkan. Hal ini terjadi setelah terungkap bahwa AI telah menghasilkan kutipan palsu dalam dokumen pengadilan yang dia buat. Kasus ini berkaitan dengan undang-undang Minnesota yang melarang deepfake yang dapat mempengaruhi pemilihan, dan profesor tersebut seharusnya memberikan bukti bahwa deepfake dapat membahayakan demokrasi. Namun, dia mengakui bahwa dia menggunakan ChatGPT untuk membantu menyusun dokumennya, yang menyebabkan munculnya kutipan yang tidak ada.
Kasus ini menunjukkan risiko besar dari ketergantungan pada informasi yang dihasilkan oleh AI dalam proses hukum. Meskipun AI dapat membantu mempercepat penelitian dan menyusun dokumen, hasilnya tidak bisa diterima begitu saja tanpa verifikasi. Ini menjadi pelajaran penting bagi para pengacara dan hakim bahwa AI harus digunakan sebagai alat bantu, bukan pengganti penilaian manusia. Jika seorang ahli AI saja bisa tertipu oleh informasi yang dihasilkan AI, maka pengadilan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi ini dalam sistem peradilan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada kesaksian Jeffrey T. Hancock?A
Kesaksian Jeffrey T. Hancock ditolak setelah terungkap bahwa AI menghasilkan kutipan yang tidak akurat dalam dokumen hukum yang dia ajukan.Q
Mengapa undang-undang Minnesota tentang deepfake menjadi kontroversial?A
Undang-undang Minnesota tentang deepfake menjadi kontroversial karena dianggap melanggar hak Amandemen Pertama yang menjamin kebebasan berbicara.Q
Apa yang dimaksud dengan 'halluasi' dalam konteks AI?A
'Halluasi' dalam konteks AI merujuk pada fenomena di mana model AI menghasilkan informasi yang tampak benar tetapi sebenarnya tidak ada atau tidak akurat.Q
Mengapa penting untuk memverifikasi informasi yang dihasilkan oleh AI dalam proses hukum?A
Penting untuk memverifikasi informasi yang dihasilkan oleh AI dalam proses hukum karena kesalahan dapat merusak kredibilitas bukti dan mempengaruhi hasil kasus.Q
Apa dampak dari penggunaan AI dalam analisis forensik?A
Dampak dari penggunaan AI dalam analisis forensik termasuk peningkatan efisiensi, tetapi juga risiko kesalahan jika hasil AI tidak diverifikasi dengan baik.