Courtesy of YahooFinance
Pada hari Rabu, nilai dolar stabil menjelang keputusan kebijakan dari Federal Reserve AS, di mana para investor menunggu petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini. Meskipun banyak yang mengharapkan kebijakan tetap tidak berubah untuk saat ini, ada harapan bahwa kebijakan perdagangan di bawah Presiden Donald Trump dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS, tetapi juga dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi. Meskipun dolar sempat melemah, indeks dolar menunjukkan kenaikan 0,1% dan masih naik lebih dari 4% sejak pemilihan presiden pada bulan November.
Para investor juga memperhatikan kemungkinan pemotongan suku bunga jika inflasi mendekati target tahunan 2% dari Federal Reserve. Meskipun ada ketidakpastian mengenai kebijakan tarif yang akan diterapkan Trump, yang dijadwalkan akan diumumkan pada 1 Februari, pasar tetap waspada terhadap dampak kebijakan tersebut terhadap nilai dolar. Sementara itu, mata uang lain seperti euro dan pound juga mengalami penurunan terhadap dolar, dan ada kerjasama antara pejabat keuangan Jepang dan AS untuk membahas isu-isu terkait nilai tukar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diharapkan investor dari keputusan Federal Reserve?A
Investor mengharapkan petunjuk tentang seberapa banyak suku bunga mungkin turun tahun ini dari keputusan Federal Reserve.Q
Bagaimana kebijakan perdagangan Trump mempengaruhi nilai dolar?A
Kebijakan perdagangan Trump diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan AS tetapi juga dapat mendorong inflasi, yang mempengaruhi nilai dolar.Q
Siapa yang terlibat dalam kerjasama isu-isu keuangan antara Jepang dan AS?A
Katsunobu Kato dan Scott Bessent terlibat dalam kerjasama isu-isu keuangan antara Jepang dan AS.Q
Apa yang direncanakan Trump terkait tarif pada Kanada dan Meksiko?A
Trump berencana untuk menerapkan tarif 25% pada Kanada dan Meksiko pada tanggal 1 Februari.Q
Mengapa pasar valuta menjadi tidak stabil sejak Trump menjabat?A
Pasar valuta menjadi tidak stabil karena ketidakpastian terkait tarif yang belum diterapkan dan kebijakan ekonomi Trump.