Courtesy of YahooFinance
Inflasi inti di Australia mengalami penurunan lebih dari yang diperkirakan pada akhir tahun 2024, yang membuka kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Data menunjukkan bahwa harga konsumen yang disesuaikan naik 3,2% dalam tiga bulan terakhir, sedikit lebih rendah dari perkiraan 3,3%. Bank Sentral Australia (RBA) berfokus pada inflasi inti karena subsidi pemerintah menekan harga secara keseluruhan. Meskipun ada penurunan inflasi, harga layanan seperti sewa dan perawatan kesehatan tetap tinggi, yang membuat RBA harus berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Ekonom memperkirakan bahwa penurunan inflasi ini dapat mendorong RBA untuk memangkas suku bunga pada pertemuan mendatang. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa pengeluaran konsumen yang meningkat dan pasar tenaga kerja yang kuat dapat menyebabkan tekanan inflasi yang berkelanjutan. RBA sebelumnya telah mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 13 tahun, dan mereka akan merilis proyeksi terbaru pada 18 Februari bersamaan dengan keputusan suku bunga.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan inflasi inti di Australia pada akhir tahun 2024?A
Inflasi inti di Australia mengalami penurunan lebih dari yang diharapkan, dengan kenaikan 3,2% dalam tiga bulan terakhir tahun 2024.Q
Mengapa suku bunga mungkin akan dipotong oleh Reserve Bank Australia?A
Suku bunga mungkin akan dipotong karena data inflasi menunjukkan perlambatan, dan pasar uang memperkirakan kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan Februari.Q
Apa yang dikatakan Diana Mousina tentang data inflasi terbaru?A
Diana Mousina menyatakan bahwa data inflasi terbaru menguatkan argumen untuk pemotongan suku bunga, menunjukkan perlambatan signifikan dalam inflasi.Q
Apa dampak dari pemilihan mendatang terhadap kebijakan ekonomi di Australia?A
Ekonom khawatir bahwa pemilihan mendatang dapat mendorong kedua belah pihak politik untuk meluncurkan inisiatif pengeluaran besar-besaran.Q
Bagaimana kondisi pasar tenaga kerja mempengaruhi kebijakan moneter di Australia?A
Kondisi pasar tenaga kerja yang kuat dapat menyebabkan tekanan inflasi yang berkelanjutan, mempengaruhi keputusan kebijakan moneter oleh RBA.