Courtesy of YahooFinance
Saham di Asia diperkirakan akan naik mengikuti Wall Street setelah data baru menunjukkan inflasi inti di AS mulai mereda. Hal ini meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini. Indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 mengalami kenaikan yang signifikan, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun juga turun, mengurangi kekhawatiran tentang suku bunga yang tinggi. Data inflasi menunjukkan kenaikan 0,2% pada Desember, yang merupakan penurunan pertama dalam enam bulan, meskipun masih di atas target 2% dari Fed.
Di Asia, beberapa data penting akan dirilis, termasuk harga produsen di Jepang dan keputusan suku bunga di Korea Selatan, di mana diperkirakan akan ada pemotongan suku bunga. Pasar juga merespons positif terhadap harga komoditas yang meningkat, seperti minyak dan emas. Secara keseluruhan, pasar merasa lega karena kemungkinan suku bunga yang sangat tinggi tidak akan terjadi dalam waktu dekat, yang dapat mendukung pertumbuhan pasar saham.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan saham di Asia diperkirakan akan naik?A
Saham di Asia diperkirakan akan naik setelah data menunjukkan inflasi inti di AS mendingin, yang meningkatkan harapan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.Q
Bagaimana data inflasi inti di AS mempengaruhi pasar saham?A
Data inflasi inti yang lebih rendah dari perkiraan di AS memberikan dorongan positif bagi pasar saham, mengurangi kekhawatiran tentang suku bunga yang tinggi.Q
Apa yang diharapkan dari Bank of Korea terkait suku bunga?A
Bank of Korea diharapkan akan mengurangi biaya pinjaman sebesar 25 basis poin menjadi 2,75%.Q
Apa dampak dari kebijakan Donald Trump terhadap inflasi?A
Kebijakan Donald Trump diperkirakan akan memberikan tekanan naik pada inflasi, terutama terkait tarif yang diterapkan.Q
Apa yang akan dirilis oleh ECB dalam waktu dekat?A
ECB akan merilis notulen pertemuan kebijakan bulan Desember yang lalu.