Ilmuwan AS merancang tanaman untuk memanen mineral berharga, meningkatkan kesuburan tanah, dan menciptakan biofuel.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Ilmuwan AS merancang tanaman untuk memanen mineral berharga, meningkatkan kesuburan tanah, dan menciptakan biofuel.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
28 Januari 2025 pukul 21.44 WIB
122 dibaca
Share
Para ilmuwan molekuler di Universitas Massachusetts Amherst sedang mengembangkan metode untuk mengekstrak mineral penting seperti nikel menggunakan tanaman, sebagai langkah menuju energi bersih. Mereka berusaha untuk merekayasa tanaman Camelina sativa agar dapat menyerap nikel dengan cara yang sama seperti tanaman lain yang dikenal sebagai "hyperaccumulators". Nikel sangat dibutuhkan di Amerika Serikat untuk mendukung ekonomi hijau, termasuk baterai yang efisien dan kendaraan listrik. Metode ini, yang disebut "phytomining", bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari penambangan konvensional yang merusak.
Profesor Om Parkash Dhankher mempelajari bagaimana tanaman dapat membantu membersihkan tanah dan berencana untuk menerapkan sistem alami ini untuk mengekstrak mineral. Dengan mempelajari gen dan protein yang membuat tanaman Alyssum mampu menyerap nikel, mereka berharap dapat mengubah Camelina sativa agar memiliki kemampuan yang sama. Jika berhasil, metode ini dapat memenuhi 20 hingga 30 persen permintaan nikel di pasar dan menyediakan pasokan yang cukup untuk 50 tahun ke depan. Penelitian ini didukung oleh dana lebih dari satu juta dolar dari Departemen Energi AS, menunjukkan potensi besar dari pendekatan berbasis tanaman ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang sedang diteliti oleh ilmuwan di UMass Amherst?
A
Ilmuwan di UMass Amherst sedang meneliti metode untuk mengekstrak mineral kritis seperti nikel menggunakan tanaman.
Q
Mengapa Camelina sativa dipilih untuk penelitian ini?
A
Camelina sativa dipilih karena kemampuannya untuk tumbuh cepat dan memiliki potensi untuk menyerap nikel seperti Alyssum murale.
Q
Apa itu phytomining dan bagaimana cara kerjanya?
A
Phytomining adalah proses menggunakan tanaman untuk mengekstrak mineral dari tanah, yang dapat memberikan pasokan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Q
Siapa Om Parkash Dhankher dan apa perannya dalam penelitian ini?
A
Om Parkash Dhankher adalah profesor yang memimpin penelitian ini dan berfokus pada pengembangan metode untuk meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap nikel.
Q
Apa potensi dampak dari penelitian ini terhadap industri energi bersih?
A
Penelitian ini dapat membantu mempercepat transisi menuju energi bersih dengan menyediakan pasokan nikel yang diperlukan untuk industri ramah lingkungan.

Rangkuman Berita Serupa

Ilmuwan Cina menggunakan asam amino untuk mengekstrak 99,99% litium dari baterai bekas.InterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
104 dibaca
Ilmuwan Cina menggunakan asam amino untuk mengekstrak 99,99% litium dari baterai bekas.
Para ilmuwan mengubah limbah baterai mati dan CO2 menjadi bahan bakar, membunuh 2 burung dengan 1 batu.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
35 dibaca
Para ilmuwan mengubah limbah baterai mati dan CO2 menjadi bahan bakar, membunuh 2 burung dengan 1 batu.
Para ilmuwan di London menjelajahi brine vulkanik untuk menambang tembaga tanpa merusak planet.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
99 dibaca
Para ilmuwan di London menjelajahi brine vulkanik untuk menambang tembaga tanpa merusak planet.
Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
53 dibaca
Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.
Teknologi plasma AS melelehkan logam pada suhu 6.000°F untuk memproduksi baterai EV bersih secara massal.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
39 dibaca
Teknologi plasma AS melelehkan logam pada suhu 6.000°F untuk memproduksi baterai EV bersih secara massal.
Ilmuwan AS mengembangkan ekstraksi litium listrik yang efisien 92% dengan emisi 75% lebih rendah.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
72 dibaca
Ilmuwan AS mengembangkan ekstraksi litium listrik yang efisien 92% dengan emisi 75% lebih rendah.