Courtesy of YahooFinance
Yen Jepang mengalami penurunan setelah sebelumnya menguat karena berita tentang model kecerdasan buatan (AI) baru dari sebuah startup China yang dapat mempengaruhi pasar. Model AI ini, yang disebut DeepSeek, menggunakan chip yang lebih murah dan data yang lebih sedikit, sehingga dapat mengubah cara investor melihat saham teknologi, terutama Nvidia. Hal ini menyebabkan penurunan nilai saham di pasar, termasuk S&P 500 yang turun 1,46%. Sementara itu, dolar AS stabil setelah mengalami penurunan, dan euro juga melemah menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa.
Baca juga: Dolar berada dalam posisi lemah karena kekhawatiran ekonomi mengurangi kepercayaan; yuan menguat.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif pada impor seperti chip komputer dan baja, yang dapat memicu ketegangan perdagangan. Para investor kini memperhatikan dengan seksama laporan pendapatan dari perusahaan besar seperti Microsoft dan Apple, serta kebijakan yang akan diambil oleh Federal Reserve terkait suku bunga. Dengan semua perubahan ini, pasar keuangan menjadi sangat tidak stabil, dan banyak yang khawatir tentang dampaknya terhadap ekonomi global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan yen Jepang melemah?A
Yen Jepang melemah karena investor mempertimbangkan implikasi dari model AI baru yang dikembangkan oleh startup Tiongkok.Q
Apa itu DeepSeek dan mengapa itu penting?A
DeepSeek adalah model kecerdasan buatan sumber terbuka yang menggunakan chip lebih murah dan data lebih sedikit, yang dapat mengubah pasar teknologi.Q
Bagaimana dampak model AI baru terhadap saham Nvidia?A
Model AI baru mengakibatkan penurunan saham Nvidia sebesar 17%, yang merupakan kerugian terbesar dalam satu hari di Wall Street.Q
Apa yang direncanakan Donald Trump terkait tarif impor?A
Donald Trump merencanakan untuk mengenakan tarif pada impor chip komputer, farmasi, dan baja untuk mendorong produksi dalam negeri.Q
Apa yang diharapkan dari pertemuan Bank Sentral AS?A
Pertemuan Bank Sentral AS diharapkan memberikan petunjuk tentang kemungkinan pemotongan suku bunga jika inflasi mendekati target tahunan 2%.