Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami fluktuasi antara naik dan turun karena reaksi investor terhadap kebijakan perdagangan yang cepat dari pemerintahan Trump. Awalnya, Trump mengancam untuk mengenakan tarif terhadap Kolombia terkait masalah migran, tetapi kemudian menunda tindakan tersebut setelah Kolombia setuju dengan syarat-syaratnya. Meskipun ada ketegangan ini, harga minyak Brent tetap berada di sekitar Rp 1.30 juta ($79) per barel, lebih tinggi dibandingkan awal tahun, berkat cuaca dingin dan sanksi terhadap minyak Rusia yang mendorong pembeli di Asia untuk mencari alternatif.
Di sisi lain, ada tanda-tanda bahwa aktivitas ekonomi di China, sebagai pengimpor minyak terbesar, mengalami penurunan di awal tahun. Aktivitas pabrik di China menyusut setelah tiga bulan mengalami pertumbuhan. Hal ini menunjukkan risiko yang terus ada terhadap konsumsi minyak global, meskipun pasar minyak saat ini masih menunjukkan kekuatan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga minyak baru-baru ini?A
Harga minyak berfluktuasi antara kenaikan dan penurunan karena reaksi investor terhadap tindakan perdagangan.Q
Siapa yang mengancam Kolombia dengan tarif?A
Donald Trump yang mengancam Kolombia dengan tarif sebelum menunda tindakan tersebut.Q
Apa yang diminta Trump dari OPEC?A
Trump meminta OPEC untuk membantu menurunkan harga minyak.Q
Bagaimana kondisi ekonomi China saat ini?A
Kondisi ekonomi China menunjukkan tanda-tanda penurunan dengan aktivitas pabrik yang menyusut.Q
Apa dampak sanksi terhadap minyak Rusia?A
Sanksi terhadap minyak Rusia diharapkan dapat mengurangi pendapatan Rusia dan mempengaruhi perang di Ukraina.