Courtesy of Axios
Israel menginvestasikan lebih dari Rp 8.22 triliun ($500 juta) untuk meningkatkan produksi Iron Beam, sebuah laser futuristik yang dirancang untuk melindungi negara dari mortir, roket, dan drone. Ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang dihadapi Israel, dan perlindungan tambahan sangat diperlukan untuk menghadapi serangan dari berbagai pihak. Iron Beam diharapkan siap dalam waktu satu tahun, dan ini menandakan awal era baru dalam peperangan, menurut Eyal Zamir, direktur jenderal kementerian pertahanan Israel.
Perusahaan Rafael Advanced Defense Systems memimpin pengembangan Iron Beam, yang juga terlibat dalam sistem pertahanan terkenal seperti Iron Dome dan David's Sling. CEO Yoav Tourgeman menyatakan bahwa Iron Beam akan sangat meningkatkan pertahanan udara Israel, yang saat ini tertekan oleh ancaman dari Iran dan sekutunya. Meskipun ada banyak informasi salah tentang Iron Beam setelah serangan Hamas pada 2023, di mana video yang menunjukkan laser tersebut ternyata adalah klip yang dimanipulasi dari video game, Israel tetap berkomitmen untuk mengembangkan teknologi ini.