Courtesy of YahooFinance
Ben & Jerry's, perusahaan es krim asal Amerika, menggugat Unilever, perusahaan induknya, karena diduga menekan pernyataan kebijakan sosial yang ingin mereka rilis. Pernyataan tersebut menyebutkan nama Presiden Donald Trump dan berisi dukungan untuk pengungsi Palestina serta penolakan terhadap bantuan militer untuk Israel. Ben & Jerry's ingin pengadilan mengizinkan dewan independennya untuk terus menjalankan misi sosial mereka dan meminta Unilever untuk memenuhi komitmen pembayaran sebesar Rp 411.13 miliar ($25 juta) kepada kelompok yang mereka pilih.
Kasus ini bermula ketika Ben & Jerry's memutuskan untuk menghentikan penjualan es krim di wilayah yang diduduki Israel, yang bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan. Unilever sebelumnya setuju untuk menghormati dewan independen Ben & Jerry's dan misi sosialnya setelah penyelesaian pada tahun 2022. Namun, Ben & Jerry's mengklaim bahwa Unilever menolak pembayaran yang direncanakan untuk kelompok hak asasi manusia dan petani almond Palestina, serta tidak memenuhi kewajiban pembayaran yang telah disepakati.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan Ben & Jerry's terhadap Unilever?A
Ben & Jerry's menuduh Unilever telah menekan pernyataan sosial yang ingin mereka rilis karena menyebut nama Donald Trump.Q
Mengapa Ben & Jerry's ingin mengeluarkan pernyataan sosial?A
Ben & Jerry's ingin mengeluarkan pernyataan sosial untuk mendukung pengungsi Palestina dan mengakhiri bantuan militer ke Israel.Q
Siapa yang terlibat dalam keputusan untuk menahan pernyataan tersebut?A
Keputusan untuk menahan pernyataan tersebut melibatkan Peter ter Kulve, kepala es krim Unilever.Q
Apa yang direncanakan Ben & Jerry's terkait pembayaran kepada kelompok hak asasi manusia?A
Ben & Jerry's merencanakan untuk mengarahkan $5 juta dari Unilever kepada kelompok hak asasi manusia dan $20 juta untuk mendukung petani almond Palestina.Q
Apa dampak dari keputusan Ben & Jerry's untuk menghentikan penjualan es krim di wilayah Palestina?A
Keputusan Ben & Jerry's untuk menghentikan penjualan es krim di wilayah Palestina menyebabkan beberapa investor menjual saham Unilever.