Courtesy of YahooFinance
Larry Fink, CEO BlackRock, memperingatkan bahwa inflasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan penjualan besar-besaran di pasar obligasi. Ia memprediksi bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS yang jatuh tempo dalam 10 tahun bisa mencapai 5,5%, yang merupakan level tertinggi dalam 25 tahun terakhir. Jika hal ini terjadi, pasar saham juga bisa terpengaruh secara negatif, karena banyak investor mungkin tidak siap menghadapi kemungkinan inflasi yang lebih tinggi. Fink juga menyebutkan bahwa kebijakan baru dari pemerintahan saat ini dapat menciptakan tekanan harga baru di ekonomi.
Fink menekankan bahwa jika imbal hasil obligasi mencapai 5%, hal ini bisa memicu kerugian di pasar saham dan memaksa penilaian ulang terhadap nilai saham. Ia juga mengingatkan bahwa kekhawatiran tentang utang nasional dapat mempengaruhi pasar obligasi, di mana investor mungkin menolak untuk membeli obligasi pemerintah jika pemerintah tidak mengelola utangnya dengan baik. Dengan utang federal yang mencapai rekor Rp 595.31 quadriliun ($36,2 triliun) , diskusi tentang pengelolaan utang AS menjadi semakin penting.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Larry Fink dan apa posisinya?A
Larry Fink adalah CEO BlackRock, manajer aset terbesar di dunia.Q
Apa yang diprediksi Larry Fink tentang yield Treasury?A
Larry Fink memprediksi bahwa yield Treasury 10 tahun bisa mencapai 5,5%, tertinggi dalam 25 tahun.Q
Bagaimana inflasi dapat mempengaruhi pasar obligasi dan saham?A
Inflasi yang meningkat dapat menyebabkan penjualan obligasi yang tajam dan mempengaruhi pasar saham secara negatif.Q
Apa dampak dari kebijakan perdagangan Donald Trump terhadap inflasi?A
Kebijakan perdagangan Donald Trump dianggap inflasi dan dapat memicu kekhawatiran di kalangan investor.Q
Mengapa utang nasional menjadi perhatian bagi pasar obligasi?A
Utang nasional yang tinggi dapat membuat investor ragu untuk membeli Treasury, yang dapat mempengaruhi pasar obligasi.