Courtesy of YahooFinance
Donald Trump menggunakan pasar saham sebagai salah satu ukuran keberhasilan masa jabatannya. Namun, di tahun pertama masa jabatan keduanya, ia mungkin tidak memiliki banyak kontrol atas suku bunga yang diperkirakan akan menjadi faktor utama dalam pasar. Suku bunga 10 tahun telah meningkat, dan ini dapat mempengaruhi keinginan investor untuk membeli saham. Ketika suku bunga naik, biasanya pasar saham akan turun, seperti yang terjadi pada tahun 2023 dan 2024. Hal ini membuat banyak analis percaya bahwa suku bunga adalah variabel paling penting untuk diperhatikan di tahun 2025.
Masalah bagi Trump adalah ia tidak bisa langsung mempengaruhi suku bunga, karena Federal Reserve adalah lembaga independen. Beberapa kebijakan yang diusulkan Trump justru dapat meningkatkan inflasi, yang membuat Federal Reserve lebih berhati-hati dalam memotong suku bunga. Jika inflasi tetap tinggi, kemungkinan suku bunga tidak akan turun, yang dapat menyebabkan masalah bagi pasar saham. Saat ini, pasar masih menunggu data ekonomi yang lebih lemah untuk melihat apakah suku bunga bisa turun, tetapi untuk saat ini, suku bunga yang tinggi membuat pasar saham mengalami penurunan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?A
Fokus utama artikel ini adalah hubungan antara kebijakan ekonomi Donald Trump dan dampaknya terhadap suku bunga serta pasar saham.Q
Bagaimana suku bunga mempengaruhi pasar saham menurut artikel?A
Artikel menyatakan bahwa kenaikan suku bunga dapat menyebabkan penurunan pasar saham, karena investor menjadi kurang bersedia untuk membeli saham.Q
Siapa yang menjadi Ketua Federal Reserve saat ini?A
Ketua Federal Reserve saat ini adalah Jerome Powell.Q
Apa dampak dari kebijakan tarif Trump terhadap inflasi?A
Kebijakan tarif Trump dapat meningkatkan inflasi, yang menjadi perhatian bagi banyak pelaku pasar.Q
Mengapa banyak investor khawatir tentang kenaikan suku bunga?A
Banyak investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga dapat memperburuk kondisi pasar saham dan ekonomi secara keseluruhan.