Courtesy of YahooFinance
Vingroup, sebuah perusahaan besar di Vietnam, sedang menghadapi masalah keuangan karena investasi besar yang dilakukan pada VinFast, produsen mobil listrik yang merugi. Meskipun Vingroup telah menginvestasikan lebih dari Rp 222.01 triliun ($13,5 miliar) untuk mendukung VinFast, nilai sahamnya telah turun hampir setengahnya sejak VinFast terdaftar di bursa pada Agustus 2023. Rating utang dari unit real estate Vingroup, Vinhomes, juga diturunkan menjadi 'sampah' oleh lembaga pemeringkat Moody's dan Fitch, yang menunjukkan adanya risiko finansial yang lebih besar bagi perusahaan.
Meskipun ada tekanan dari investor asing yang menjual saham mereka, Vingroup tetap berkomitmen untuk mendukung VinFast dan berharap pertumbuhan unit-unitnya akan menarik investasi baru. Namun, jika kinerja VinFast tidak membaik, Vingroup mungkin akan menghadapi masalah keuangan yang lebih serius. Saat ini, biaya pinjaman Vingroup terus meningkat, dan jika utangnya melebihi ambang batas tertentu, hal ini bisa mempengaruhi rating kredit Vinhomes dan membuat biaya utangnya semakin mahal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tantangan utama yang dihadapi Vingroup saat ini?A
Tantangan utama yang dihadapi Vingroup adalah kinerja VinFast yang buruk dan meningkatnya biaya utang.Q
Mengapa Vinhomes mendapatkan peringkat utang 'sampah'?A
Vinhomes mendapatkan peringkat utang 'sampah' karena keterkaitannya dengan Vingroup dan kondisi keuangan yang tidak stabil.Q
Apa yang dilakukan Vingroup untuk mendukung VinFast?A
Vingroup berkomitmen untuk terus mendukung VinFast dengan investasi tambahan meskipun ada kekhawatiran dari investor.Q
Siapa investor asing terbesar di Vingroup?A
Investor asing terbesar di Vingroup adalah SK Group, yang berencana untuk menjual sebagian sahamnya.Q
Bagaimana kinerja saham Vingroup sejak listing VinFast?A
Sejak listing VinFast, saham Vingroup telah turun hampir setengahnya dan mencapai level terendah sejak 2017.