Courtesy of InterestingEngineering
Para ilmuwan di China telah menemukan metode baru untuk meningkatkan kinerja CL-20, yaitu salah satu bahan peledak terkuat yang ada. Penemuan ini memungkinkan CL-20 digunakan sebagai bahan bakar rudal, yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Menariknya, proses baru ini menggunakan bahan makanan umum, yaitu bakpao yang dikukus, untuk meningkatkan kemampuan CL-20 dan membuatnya lebih aman dari ledakan yang tidak diinginkan. Dengan mencampurkan bakpao yang dibakar dengan CL-20, ilmuwan menemukan bahwa bahan ini dapat meningkatkan kinerja peledak dan memperpanjang jangkauan rudal hipersonik hingga 20 persen.
Sementara itu, Amerika Serikat juga sedang mempelajari CL-20 untuk meningkatkan jangkauan senjata mereka. Mereka berencana menggunakan CL-20 dan bahan peledak lainnya untuk menggantikan material yang ada dalam hulu ledak non-nuklir. Penemuan China ini menunjukkan bahwa CL-20 dapat dicampur dengan berbagai bahan untuk meningkatkan kekuatannya, tetapi juga bisa menyebabkan ketidakstabilan. Dengan penemuan ini, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas senjata dan memberikan keuntungan dalam menghadapi ancaman di kawasan Indo-Pasifik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu CL-20 dan mengapa penting?A
CL-20 adalah salah satu bahan peledak paling kuat yang dikenal manusia, penting karena kekuatannya yang hampir setara dengan senjata nuklir.Q
Bagaimana penemuan baru di China dapat mempengaruhi penggunaan CL-20?A
Penemuan baru di China dapat meningkatkan kinerja CL-20 dan memungkinkan penggunaannya sebagai bahan bakar misil, yang sebelumnya dianggap tidak mungkin.Q
Siapa yang terlibat dalam pengembangan CL-20 di Amerika Serikat?A
Northrop Grumman dan Lockheed Martin adalah beberapa organisasi yang terlibat dalam pengembangan CL-20 di Amerika Serikat.Q
Apa peran buns kukus dalam penelitian ini?A
Buns kukus digunakan dalam penelitian ini karena bahan karbon dari buns dapat meningkatkan kinerja CL-20 dan membuatnya lebih aman.Q
Bagaimana penemuan ini dapat meningkatkan kinerja misil hipersonik?A
Penemuan ini dapat meningkatkan kinerja misil hipersonik hingga 20 persen, yang sangat signifikan dalam konteks militer.