Courtesy of Forbes
Google Chrome 127 telah memperkenalkan perlindungan untuk mencegah pencurian data dan malware yang dapat menghindari otentikasi dua faktor (2FA) dengan cara mencuri cookie, terutama cookie sesi yang membuat hacker bisa mengakses akun pengguna tanpa perlu 2FA. Meskipun tim keamanan Google Chrome telah menambahkan lapisan perlindungan tambahan untuk enkripsi data yang terikat pada identitas aplikasi, para penjahat siber berhasil menemukan cara untuk menghindari perlindungan tersebut.
Baca juga: Google Mengonfirmasi Perlindungan Serangan yang Ditingkatkan untuk 1 Miliar Pengguna Chrome
Seorang peneliti keamanan, Alex Hagenah, merilis alat baru yang dapat mendekripsi kunci yang dilindungi oleh enkripsi aplikasi Google Chrome, yang memungkinkan akses tidak sah ke data sensitif seperti cookie, kata sandi, dan informasi pembayaran di masa depan. Meskipun alat ini ditujukan untuk penelitian dan edukasi di bidang keamanan siber, tetap ada peringatan bahwa pengguna harus mematuhi semua pedoman hukum dan etika saat menggunakan alat tersebut. Meskipun perlindungan yang ada telah ditingkatkan, hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk menjaga keamanan data selalu dibayangi oleh metode baru yang digunakan oleh penjahat siber.