FTC merilis laporan kedua tentang kenaikan harga obat khusus oleh PBM.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: FTC merilis laporan kedua tentang kenaikan harga obat khusus oleh PBM.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
14 Januari 2025 pukul 23.59 WIB
63 dibaca
Share
Komisi Perdagangan Federal (FTC) baru saja merilis laporan yang menyoroti tiga perusahaan manajemen manfaat farmasi terbesar (PBM) yang telah menaikkan harga obat-obatan khusus secara drastis, menghasilkan pendapatan sebesar Rp 120.05 triliun ($7,3 miliar) dari tahun 2017 hingga 2022. Laporan ini menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut, yaitu Optum RX, Caremark, dan Express Scripts, telah meningkatkan biaya untuk berbagai obat penyelamat jiwa, termasuk obat untuk penyakit jantung dan kanker. FTC juga menekankan perlunya penyelidikan lebih lanjut dan tindakan cepat untuk menghentikan praktik ilegal yang mungkin terjadi. Laporan tersebut menunjukkan bahwa kenaikan harga ini tidak hanya merugikan pasien, tetapi juga berdampak pada apotek independen yang merasa tertekan oleh tarif penggantian yang rendah. FTC menyimpulkan bahwa obat-obatan generik khusus menjadi "sumber keuntungan yang berkembang" bagi ketiga PBM besar ini dan menyerukan reformasi legislatif untuk mengatasi praktik-praktik yang merugikan ini. Ada juga minat bipartisan di Kongres untuk menangani masalah ini, yang menunjukkan bahwa banyak orang mulai menyadari pentingnya mengatur harga obat agar lebih adil.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilaporkan oleh FTC mengenai manajer manfaat farmasi?
A
FTC melaporkan bahwa tiga manajer manfaat farmasi telah menaikkan harga obat khusus secara signifikan, menghasilkan pendapatan sebesar $7,3 miliar dari 2017 hingga 2022.
Q
Siapa saja tiga manajer manfaat farmasi terbesar yang disebutkan dalam laporan FTC?
A
Tiga manajer manfaat farmasi terbesar yang disebutkan adalah Optum RX (UnitedHealth Group), Caremark (CVS), dan Express Scripts (Cigna).
Q
Apa dampak dari kenaikan harga obat khusus terhadap farmasi independen?
A
Kenaikan harga obat khusus berdampak negatif pada farmasi independen, yang merasa tertekan oleh tarif penggantian yang rendah dan berisiko mengalami kerugian.
Q
Mengapa FTC menyerukan reformasi legislatif terkait praktik PBM?
A
FTC menyerukan reformasi legislatif untuk mengatasi praktik-praktik yang merugikan konsumen dan menunjukkan adanya minat bipartisan di Kongres untuk menangani masalah ini.
Q
Siapa Lina Khan dan apa perannya dalam konteks laporan FTC?
A
Lina Khan adalah Ketua FTC yang mendorong penyelidikan lebih lanjut terhadap praktik PBM dan berupaya menghentikan tindakan ilegal yang merugikan konsumen.

Rangkuman Berita Serupa

RUU PBM Gagal. Orang Amerika Menghindari Bahaya.Forbes
Sains
3 bulan lalu
60 dibaca
RUU PBM Gagal. Orang Amerika Menghindari Bahaya.
Salahkan Permainan atau Pemainnya? Mengatur Manajer Manfaat FarmasiForbes
Finansial
3 bulan lalu
135 dibaca
Salahkan Permainan atau Pemainnya? Mengatur Manajer Manfaat Farmasi
Ada ketidakpastian di depan untuk industri asuransi kesehatan pada tahun 2025.YahooFinance
Sains
4 bulan lalu
88 dibaca
Ada ketidakpastian di depan untuk industri asuransi kesehatan pada tahun 2025.
Mengapa Tahun 2025 Bisa Menjadi Tahun Penggantian yang Baik untuk CVS dan WalgreensForbes
Sains
4 bulan lalu
94 dibaca
Mengapa Tahun 2025 Bisa Menjadi Tahun Penggantian yang Baik untuk CVS dan Walgreens
Meskipun Pernyataan Keras Trump Tentang PBM, DPR GOP Membiarkan Mereka Lepas Dari Tanggung JawabForbes
Sains
4 bulan lalu
83 dibaca
Meskipun Pernyataan Keras Trump Tentang PBM, DPR GOP Membiarkan Mereka Lepas Dari Tanggung Jawab
Bagaimana Reformasi PBM Dapat Membantu Walgreens dan Apotek Ritel LainnyaForbes
Sains
4 bulan lalu
96 dibaca
Bagaimana Reformasi PBM Dapat Membantu Walgreens dan Apotek Ritel Lainnya