Courtesy of TechCrunch
Setelah OpenAI merilis model AI pertama mereka yang dapat "berpikir," yaitu o1, banyak orang memperhatikan bahwa model ini kadang-kadang mulai berpikir dalam bahasa lain, seperti Mandarin atau Persia, meskipun pertanyaannya diajukan dalam bahasa Inggris. Misalnya, ketika diberikan pertanyaan tentang jumlah huruf "R" dalam kata "strawberry," o1 akan melakukan proses berpikirnya dan memberikan jawaban akhir dalam bahasa Inggris, tetapi beberapa langkah dalam proses tersebut mungkin dilakukan dalam bahasa lain. Para ahli AI memiliki beberapa teori tentang fenomena ini, termasuk kemungkinan bahwa model tersebut terlatih dengan data yang banyak mengandung karakter Cina.
Beberapa ahli berpendapat bahwa o1 mungkin menggunakan bahasa yang paling efisien untuk mencapai tujuan tertentu, sementara yang lain mencatat bahwa model ini tidak benar-benar memahami bahasa seperti manusia. Mereka hanya memproses teks dalam bentuk token, yang bisa berupa kata, suku kata, atau karakter individu. Meskipun ada banyak spekulasi, tidak ada penjelasan pasti dari OpenAI mengenai perilaku aneh ini, dan hal ini menunjukkan pentingnya transparansi dalam pengembangan sistem AI.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan model AI o1 setelah dirilis oleh OpenAI?A
Model AI o1 terkadang berpikir dalam bahasa lain meskipun pertanyaannya diajukan dalam bahasa Inggris.Q
Mengapa model o1 terkadang berpikir dalam bahasa lain seperti Mandarin?A
Model o1 mungkin berpikir dalam bahasa lain karena data pelatihan yang mengandung banyak karakter bahasa tersebut.Q
Apa peran label dalam pelatihan model AI?A
Label membantu model memahami dan menginterpretasikan data selama proses pelatihan.Q
Siapa yang mengemukakan teori tentang pengaruh bahasa Mandarin pada model o1?A
Ted Xiao mengemukakan teori tentang pengaruh bahasa Mandarin pada model o1.Q
Mengapa transparansi dalam pengembangan sistem AI dianggap penting?A
Transparansi dianggap penting karena sulit untuk memahami bagaimana model AI bekerja dan membuat keputusan.