Courtesy of YahooFinance
Obligasi pemerintah di Eropa Timur mengalami awal tahun yang buruk karena berbagai risiko ekonomi dan politik. Mata uang lokal dari negara-negara seperti Hongaria, Rumania, Polandia, dan Republik Ceko termasuk yang terburuk di pasar negara berkembang, dengan Hongaria mencatatkan kerugian total sebesar 2,5% hingga 10 Januari. Ketidakpastian politik, seperti pemilihan di Rumania dan potensi tarif dari Presiden terpilih Donald Trump, membuat investor khawatir. Meskipun ada tantangan, ada harapan bahwa langkah Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina dapat membawa pemulihan ekonomi di kawasan tersebut.
Di tengah tantangan ini, beberapa negara di Eropa Tengah dan Timur telah melakukan penjualan eurobond yang signifikan, mengumpulkan total €6,5 miliar. Namun, para analis memperingatkan bahwa ketidakpastian politik dan inflasi yang meningkat dapat mempersulit prospek ekonomi di kawasan tersebut. Meskipun ada risiko, beberapa mata uang di kawasan ini tetap relatif kuat, didukung oleh kebijakan hati-hati dari bank sentral setempat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan obligasi di Eropa Timur mengalami kinerja buruk di awal tahun?A
Obligasi di Eropa Timur mengalami kinerja buruk karena kombinasi risiko ekonomi dan politik, termasuk inflasi dan kekhawatiran tarif dari AS.Q
Siapa yang menjadi Perdana Menteri Hungaria dan apa dampaknya terhadap pasar obligasi?A
Perdana Menteri Hungaria adalah Viktor Orban, yang dapat mempengaruhi pasar obligasi dengan kebijakan populisnya menjelang pemilihan.Q
Apa yang diharapkan dari kepresidenan Donald Trump terkait ekonomi Eropa Timur?A
Kepresidenan Donald Trump diharapkan dapat membawa perubahan, termasuk langkah-langkah untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang bisa mempengaruhi ekonomi Eropa Timur.Q
Bagaimana pemilihan di Romania mempengaruhi pasar obligasi?A
Pemilihan di Romania membawa ketidakpastian yang dapat mempengaruhi stabilitas pasar obligasi di negara tersebut.Q
Apa risiko yang dihadapi oleh obligasi lokal di Eropa Tengah dan Timur?A
Obligasi lokal di Eropa Tengah dan Timur menghadapi risiko dari tarif yang mungkin diterapkan oleh pemerintahan AS yang baru.