Courtesy of YahooFinance
Venture Global Inc. berencana untuk mengumpulkan dana sebesar Rp 37.82 triliun ($2,3 miliar) melalui penawaran umum perdana (IPO) yang akan menjadi yang terbesar di sektor energi AS sejak 2013. Perusahaan yang berbasis di Arlington, Virginia ini akan menawarkan 50 juta saham dengan harga antara Rp 657.80 ribu ($40) hingga Rp 756.47 ribu ($46) per saham. Jika berhasil, nilai pasar Venture Global bisa mencapai Rp 1.81 quadriliun ($110 miliar) . Perusahaan ini telah mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 12.43 triliun ($756 juta) dari total pendapatan Rp 55.91 triliun ($3,4 miliar) dalam sembilan bulan yang berakhir pada 30 September, dan mereka berfokus pada ekspor gas alam cair (LNG) sebagai alternatif yang lebih bersih dibandingkan minyak dan batu bara.
Venture Global juga berusaha untuk membangun rantai pasokan yang lebih terintegrasi dengan mengamankan kapasitas di fasilitas di Inggris dan Yunani. Namun, mereka menghadapi klaim arbitrase dari delapan perusahaan yang mengklaim bahwa Venture Global tidak memenuhi kontrak pengiriman gas. Meskipun demikian, perusahaan ini tetap optimis dan berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York dengan simbol VG, dengan dukungan dari bank-bank besar seperti Goldman Sachs dan JPMorgan Chase.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama Venture Global Inc. dalam melakukan IPO?A
Tujuan utama Venture Global Inc. dalam melakukan IPO adalah untuk mengumpulkan dana sebesar $2,3 miliar.Q
Berapa jumlah dana yang ingin dikumpulkan oleh Venture Global melalui IPO?A
Venture Global ingin mengumpulkan dana sebesar $2,3 miliar melalui IPO.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari bisnis Venture Global?A
Fokus utama dari bisnis Venture Global adalah produksi dan ekspor gas alam cair (LNG).Q
Siapa saja bank yang terlibat dalam penawaran umum perdana Venture Global?A
Bank yang terlibat dalam penawaran umum perdana Venture Global adalah Goldman Sachs, JPMorgan Chase, dan Bank of America.Q
Apa tantangan yang dihadapi Venture Global terkait klaim arbitrase?A
Venture Global menghadapi tantangan terkait klaim arbitrase dari delapan perusahaan yang mengklaim bahwa perusahaan tidak memenuhi kontrak pengiriman gas.