Courtesy of YahooFinance
Venture Global, sebuah perusahaan ekspor LNG, mengalami penerimaan yang kurang baik saat melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan target valuasi yang terlalu tinggi. Awalnya, mereka berharap bisa mendapatkan nilai hingga Rp 1.81 quadriliun ($110 miliar) , tetapi akhirnya harus menurunkan targetnya hingga 45% dan menjual sahamnya dengan harga Rp 411.13 ribu ($25) . Para analis Wall Street mengatakan bahwa investor kini lebih berhati-hati dan tidak mau membayar harga tinggi untuk perusahaan yang dianggap overvalued, terutama ketika ada perbandingan yang lebih baik di pasar.
Baca juga: Tarif Trump menghambat M&A dan IPO di apa yang seharusnya menjadi kuartal yang luar biasa.
Meskipun kinerja IPO Venture Global tidak memuaskan, hal ini tidak akan menghentikan rencana perusahaan teknologi besar lainnya untuk go public. Beberapa perusahaan seperti Klarna dan Chime tetap optimis untuk melanjutkan IPO mereka. Para ahli percaya bahwa perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat dan transparansi dalam kinerja keuangan masih bisa sukses di pasar publik, meskipun ada banyak ketidakpastian di pasar saat ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi tantangan utama bagi Venture Global dalam IPO mereka?A
Tantangan utama bagi Venture Global adalah mencapai target valuasi yang ambisius di tengah ketidakpastian pasar.Q
Mengapa investor skeptis terhadap valuasi Venture Global?A
Investor skeptis terhadap valuasi Venture Global karena adanya masalah hukum dan perbandingan dengan perusahaan saingan yang lebih stabil.Q
Siapa saingan utama Venture Global di pasar LNG?A
Saingan utama Venture Global di pasar LNG adalah Cheniere.Q
Apa pengaruh Donald Trump terhadap industri gas alam?A
Donald Trump berpengaruh terhadap industri gas alam melalui kebijakan dan pernyataannya yang mendukung produksi bahan bakar fosil.Q
Bagaimana prospek IPO perusahaan teknologi setelah kinerja Venture Global?A
Prospek IPO perusahaan teknologi tetap positif meskipun kinerja Venture Global kurang memuaskan.