Courtesy of YahooFinance
Moderna, perusahaan pembuat vaksin, mengurangi perkiraan penjualan untuk tahun 2025 sebesar Rp 16.45 triliun ($1 miliar) karena peluncuran vaksin virus syncytial pernapasan (RSV) yang lambat dan permintaan vaksin COVID-19 yang menurun. Mereka kini memperkirakan pendapatan tahunan antara Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar) hingga Rp 41.11 triliun ($2,5 miliar) , yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Untuk mengatasi masalah ini, Moderna berencana mengurangi biaya sebesar Rp 16.45 triliun ($1 miliar) pada tahun 2025 dan Rp 8.22 triliun ($500 juta) pada tahun 2026.
Baca juga: Kerugian kuartalan Novavax menyusut seiring dengan pengurangan pengeluaran untuk vaksin COVID.
Perusahaan ini juga berusaha untuk mempercepat pertumbuhan dengan mengembangkan produk baru. Mereka telah mengajukan permohonan kepada FDA AS untuk mendapatkan persetujuan vaksin kombinasi yang melindungi dari COVID-19 dan influenza. Selain itu, Moderna berharap dapat melaporkan hasil uji coba vaksin flu musiman tahun ini, tergantung pada jumlah kasus yang terkumpul. Hasil kuartal keempat akan diumumkan pada 14 Februari.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan Moderna mengurangi proyeksi penjualannya untuk tahun 2025?A
Moderna mengurangi proyeksi penjualannya karena peluncuran vaksin RSV yang lambat dan permintaan yang lemah untuk vaksin COVID-19.Q
Berapa estimasi pendapatan tahunan yang diharapkan oleh Moderna?A
Moderna mengharapkan pendapatan tahunan antara $1,5 miliar hingga $2,5 miliar.Q
Siapa CEO Moderna dan apa yang dia katakan tentang pengurangan biaya?A
CEO Moderna adalah Stéphane Bancel, yang menyatakan bahwa perusahaan berencana untuk mengurangi biaya sebesar $1 miliar pada tahun 2025.Q
Apa yang sedang dilakukan Moderna untuk mempercepat pertumbuhan?A
Moderna sedang mengajukan aplikasi ke FDA untuk persetujuan vaksin kombinasi yang melindungi terhadap COVID-19 dan influenza.Q
Kapan Moderna akan melaporkan hasil kuartal keempat?A
Moderna akan melaporkan hasil kuartal keempat pada 14 Februari.