Lebih Mematikan Dari COVID-19, DBD Menempatkan Penyintas Pada Risiko Kesehatan Yang Lebih Tinggi
Courtesy of AsianScientist

Rangkuman Berita: Lebih Mematikan Dari COVID-19, DBD Menempatkan Penyintas Pada Risiko Kesehatan Yang Lebih Tinggi

AsianScientist
DariĀ AsianScientist
18 September 2024 pukul 07.00 WIB
123 dibaca
Share
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang pulih dari demam dengue memiliki risiko komplikasi kesehatan jangka panjang yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang pulih dari COVID-19. Penelitian yang dilakukan oleh Nanyang Technological University (NTU) di Singapura ini menemukan bahwa para penyintas dengue 55 persen lebih mungkin mengalami masalah jantung, seperti detak jantung tidak teratur dan penyakit jantung, dibandingkan dengan penyintas COVID-19. Selain itu, mereka juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk gangguan kognisi, memori, dan gerakan. Temuan ini menunjukkan bahwa dampak kesehatan jangka panjang dari demam dengue lebih besar daripada yang terlihat setelah pemulihan dari COVID-19.
Studi ini melibatkan analisis catatan medis dari lebih dari 11.000 orang yang terinfeksi dengue dan lebih dari 1,2 juta orang yang terinfeksi COVID-19 di Singapura. Peneliti menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan terhadap demam dengue, terutama karena perubahan iklim dapat memperluas penyebaran nyamuk pembawa virus ini. Meskipun studi ini memberikan wawasan berharga untuk perencanaan kesehatan masyarakat, peneliti juga mencatat bahwa hasilnya hanya berlaku untuk orang dewasa dan tidak mempertimbangkan faktor individu yang dapat mempengaruhi risiko.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian tentang risiko kesehatan jangka panjang bagi penyintas dengue dibandingkan dengan COVID-19?
A
Penelitian menemukan bahwa penyintas dengue memiliki risiko komplikasi kesehatan jangka panjang yang lebih tinggi, terutama masalah jantung, dibandingkan dengan penyintas COVID-19.
Q
Siapa yang memimpin penelitian ini dan dari institusi mana?
A
Penelitian ini dipimpin oleh Lim Jue Tao dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Q
Apa saja komplikasi kesehatan yang lebih tinggi dialami oleh penyintas dengue?
A
Penyintas dengue mengalami risiko 55% lebih tinggi untuk komplikasi jantung, 213% lebih tinggi untuk gangguan kognisi dan memori, serta 198% lebih tinggi untuk gangguan gerakan.
Q
Mengapa penelitian ini penting dalam konteks perubahan iklim?
A
Penelitian ini penting karena perubahan iklim memperluas jangkauan nyamuk pembawa dengue, meningkatkan risiko di lebih banyak negara.
Q
Apa saja batasan dari penelitian ini?
A
Batasan penelitian ini termasuk hanya melibatkan orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dan tidak mempertimbangkan faktor individu seperti genetika dan perilaku.

Rangkuman Berita Serupa

Virus Zika merusak kulit Anda, menjadikan Anda 'magnet nyamuk' untuk mempercepat penyebaran mematikan.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
100 dibaca
Virus Zika merusak kulit Anda, menjadikan Anda 'magnet nyamuk' untuk mempercepat penyebaran mematikan.
Intoleransi Olahraga Umum Terjadi Pada Orang Dengan Long Covid Persisten: StudiForbes
Sains
2 bulan lalu
50 dibaca
Intoleransi Olahraga Umum Terjadi Pada Orang Dengan Long Covid Persisten: Studi
Risiko Lebih Tinggi Long COVID pada Wanita, Hubungan Antara SARS-CoV-2 dan ME/CFSForbes
Sains
3 bulan lalu
71 dibaca
Risiko Lebih Tinggi Long COVID pada Wanita, Hubungan Antara SARS-CoV-2 dan ME/CFS
Apakah Wanita Lebih Rentan Terhadap Long Covid Dibandingkan Pria?Forbes
Sains
3 bulan lalu
63 dibaca
Apakah Wanita Lebih Rentan Terhadap Long Covid Dibandingkan Pria?
Covid-19 Berusia Lima Tahun: Melihat Kembali dan Melihat ke DepanForbes
Sains
3 bulan lalu
177 dibaca
Covid-19 Berusia Lima Tahun: Melihat Kembali dan Melihat ke Depan
Infeksi Dengue Meningkat Secara Global Sementara Opsi Pencegahan dan Pengobatan MenyusutForbes
Sains
4 bulan lalu
113 dibaca
Infeksi Dengue Meningkat Secara Global Sementara Opsi Pencegahan dan Pengobatan Menyusut
Kota Guangzhou di China mencatatkan peningkatan kasus demam Dengue sebesar 73% dalam waktu satu minggu.SCMP
Sains
6 bulan lalu
115 dibaca
Kota Guangzhou di China mencatatkan peningkatan kasus demam Dengue sebesar 73% dalam waktu satu minggu.