Courtesy of YahooFinance
Goldman Sachs, sebuah bank investasi besar, telah meningkatkan perkiraan nilai dolar AS karena ekonomi Amerika yang kuat dan kemungkinan tarif baru yang dapat memperlambat penurunan suku bunga. Mereka memperkirakan dolar akan menguat sekitar 5% dalam setahun ke depan, terutama setelah laporan pekerjaan yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh. Goldman juga memprediksi bahwa nilai euro akan turun menjadi 0,97 dolar dalam enam bulan ke depan, dan nilai pound Inggris juga diperkirakan akan menurun.
Baca juga: Pandangan Gelap Morgan Stanley tentang Dolar AS Semakin Buruk seiring Meningkatnya Risiko Ekonomi
Meskipun ada peningkatan perkiraan ini, Goldman Sachs melihat risiko lebih lanjut untuk penguatan dolar di masa depan. Mereka mencatat bahwa dolar AS telah menguat lebih dari 8% sejak bulan September, dan investor menunjukkan minat yang tinggi terhadap dolar. Dengan situasi ini, mata uang Asia seperti rupiah Indonesia dan peso Filipina juga mengalami tekanan, sementara rupee India mencapai rekor terendah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi alasan Goldman Sachs meningkatkan proyeksi dolar?A
Goldman Sachs meningkatkan proyeksi dolar karena ekonomi AS yang kuat dan kemungkinan tarif yang lebih tinggi.Q
Bagaimana dampak tarif yang direncanakan oleh Donald Trump terhadap ekonomi AS?A
Tarif yang direncanakan dapat meningkatkan inflasi dan mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve.Q
Apa prediksi Goldman Sachs untuk nilai euro terhadap dolar dalam enam bulan ke depan?A
Goldman Sachs memprediksi euro akan jatuh di bawah paritas menjadi 0,97 terhadap dolar dalam enam bulan ke depan.Q
Mengapa kekuatan dolar AS dianggap akan terus berlanjut?A
Kekuatan dolar AS dianggap akan terus berlanjut karena ketahanan ekonomi meskipun ada tarif yang lebih tinggi.Q
Apa yang terjadi pada nilai pound sterling baru-baru ini?A
Nilai pound sterling baru-baru ini turun menjadi $1,2126, terendah sejak November 2023.