Courtesy of YahooFinance
Dolar AS diperkirakan akan mengalami tahun terbaiknya dalam hampir satu dekade, didorong oleh kekuatan ekonomi AS yang mengurangi harapan untuk pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Indeks Dolar Bloomberg telah meningkat lebih dari 7% tahun ini, yang merupakan kenaikan terbaik sejak 2015. Kekuatan ekonomi ini membuat suku bunga di AS tetap lebih tinggi dibandingkan negara lain, sehingga mendukung nilai dolar yang tinggi. Meskipun ada pemotongan suku bunga oleh Fed, mereka juga menunjukkan bahwa laju pemotongan akan melambat, yang membuat dolar tetap kuat.
Baca juga: Pandangan Gelap Morgan Stanley tentang Dolar AS Semakin Buruk seiring Meningkatnya Risiko Ekonomi
Namun, beberapa mata uang lain, seperti yen Jepang dan euro, mengalami penurunan nilai terhadap dolar. Para trader yang berspekulasi juga semakin banyak bertaruh pada kenaikan nilai dolar, dengan total kontrak mencapai sekitar Rp 463.75 triliun ($28,2 miliar) . Para analis percaya bahwa kekuatan dolar saat ini sejalan dengan data ekonomi yang ada, dan mereka memperkirakan bahwa jika sentimen positif berlanjut, pertumbuhan ekonomi AS bisa tetap kuat meskipun ada kebijakan proteksionis yang lebih ketat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan dolar AS mengalami penguatan di tahun ini?A
Dolar AS menguat karena kekuatan ekonomi AS yang mengurangi ekspektasi untuk siklus pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.Q
Siapa yang menjadi presiden terpilih AS dan bagaimana pengaruhnya terhadap nilai dolar?A
Presiden terpilih AS adalah Donald Trump, yang ancaman tarifnya mendukung taruhan bullish pada dolar.Q
Apa yang dikatakan analis Goldman Sachs tentang proyeksi nilai dolar?A
Analis Goldman Sachs menyatakan bahwa pasar belum sepenuhnya mengantisipasi ekspektasi tarif dan risiko proyeksi mereka masih cenderung positif.Q
Bagaimana kinerja mata uang lain dibandingkan dengan dolar AS?A
Mata uang seperti yen, krone Norwegia, dan dolar Selandia Baru mengalami penurunan lebih dari 10% terhadap dolar AS.Q
Apa yang dilakukan trader spekulatif menjelang pemilihan presiden AS?A
Trader spekulatif meningkatkan taruhan bullish pada dolar, memegang kontrak senilai $28,2 miliar menjelang dan setelah pemilihan presiden.