Courtesy of Reuters
Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa (ESA), Josef Aschbacher, mengungkapkan bahwa kerjasama di Eropa tidak menurun meskipun Italia mengambil langkah sendiri dalam operasi roket dan mempertimbangkan kesepakatan dengan Starlink milik Elon Musk. Italia akan mengambil alih operasi roket Vega C untuk ESA, yang sebelumnya dikelola oleh Arianespace. Aschbacher menekankan pentingnya partisipasi negara-negara Eropa dalam program-program Eropa daripada program nasional, terutama karena investasi di bidang luar angkasa semakin meningkat.
Baca juga: Partai Liga yang berkuasa di Italia menargetkan Eutelsat, mengatakan bahwa Starlink lebih baik.
Sementara itu, ESA menghadapi tantangan untuk membangun kembali akses independen ke luar angkasa setelah beberapa kemunduran. Peluncuran roket Ariane 6 yang tertunda dijadwalkan akan dilakukan pada bulan Februari dan akan ada total lima peluncuran pada tahun 2025. Vega C, yang sempat gagal dalam peluncuran komersial pertamanya, kini kembali beroperasi dan akan melakukan empat peluncuran pada tahun 2025. Aschbacher dan pejabat ESA lainnya berusaha memastikan bahwa Eropa tetap memiliki program luar angkasa yang kuat dan terkoordinasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa?A
Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa adalah Josef Aschbacher.Q
Apa yang sedang dilakukan Italia terkait operasi roket?A
Italia sedang mengambil alih operasi roket Vega C dan mempertimbangkan kerjasama dengan Starlink.Q
Apa itu Starlink dan siapa yang mengembangkannya?A
Starlink adalah layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, yang dipimpin oleh Elon Musk.Q
Apa rencana peluncuran untuk roket Ariane 6?A
Rencana peluncuran untuk roket Ariane 6 mencakup peluncuran pada bulan Februari dan empat peluncuran tambahan pada tahun 2025.Q
Mengapa Vega C penting bagi akses luar angkasa Eropa?A
Vega C penting karena merupakan salah satu pilar akses Eropa ke orbit setelah mengalami kegagalan pada peluncuran sebelumnya.