Courtesy of Forbes
Dengan adanya larangan TikTok yang akan segera berlaku, masa depan para kreator di platform ini menjadi sangat tidak pasti. Pada April 2024, Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang melarang TikTok dan aplikasi lain yang dimiliki oleh perusahaan induknya, Byte Dance Ltd., beroperasi di Amerika Serikat. Jika Byte Dance tidak menjual kepemilikannya atas TikTok sebelum 19 Januari 2025, aplikasi ini tidak akan bisa diakses lagi. Meskipun TikTok telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk menunda larangan ini, keputusan akhir masih menunggu.
Baca juga: Bagaimana cara menyimpan video TikTok sebelum larangan yang direncanakan pada hari Minggu?
Larangan ini tidak hanya berdampak pada TikTok, tetapi juga pada semua aplikasi yang dimiliki oleh Byte Dance, termasuk Lemon8. Para kreator yang telah membangun komunitas di TikTok harus mencari cara untuk mempertahankan audiens mereka dengan mengarahkan pengikut ke platform lain seperti Instagram atau YouTube. Selain itu, mereka juga perlu memeriksa kontrak kerja sama mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kewajiban mereka jika larangan ini benar-benar diterapkan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan TikTok pada 19 Januari 2025?A
Pada 19 Januari 2025, TikTok akan dilarang beroperasi di Amerika Serikat jika Byte Dance tidak melepaskan kepemilikannya.Q
Siapa yang menandatangani undang-undang larangan TikTok?A
Joe Biden adalah Presiden yang menandatangani undang-undang larangan TikTok.Q
Apa yang dikatakan TikTok tentang hak cipta konten mereka?A
TikTok menyatakan bahwa meskipun pengguna memiliki konten asli mereka, hak cipta tidak selalu melindungi elemen luar yang digunakan dalam konten.Q
Apa dampak dari larangan ini terhadap pengguna TikTok?A
Dampak dari larangan ini termasuk hilangnya akses ke platform dan komunitas yang telah dibangun oleh pengguna.Q
Platform alternatif apa yang disarankan untuk pengguna TikTok?A
Beberapa platform alternatif yang disarankan termasuk Instagram, YouTube, Neptune, dan FanBase.