Courtesy of YahooFinance
Para pedagang sedang waspada terhadap kemungkinan Jepang akan campur tangan untuk mendukung nilai yen, terutama menjelang laporan pekerjaan AS yang akan dirilis. Nilai yen saat ini mendekati level 160 per dolar, dan jika melewati angka tersebut, akan ada kekhawatiran lebih lanjut dari para pembuat kebijakan di Tokyo mengenai dampak nilai yen yang lemah terhadap bisnis dan konsumen. Dalam beberapa tahun terakhir, yen telah melemah terhadap dolar karena perbedaan suku bunga yang besar antara Jepang dan AS.
Baca juga: Bank of Japan yang bersikap hawkish diperkirakan akan mendukung Yen, kata para ahli strategi.
Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan yang tepat terhadap pergerakan yang berlebihan. Jepang telah melakukan intervensi di pasar mata uang beberapa kali tahun ini, menghabiskan hampir Rp 1.64 quadriliun ($100 miliar) . Para analis percaya bahwa jika data pekerjaan AS menunjukkan hasil yang kuat, maka nilai yen bisa semakin tertekan, dan Jepang mungkin akan memberikan peringatan sebelum melakukan intervensi. Selain itu, pernyataan dari pejabat Bank of Japan (BOJ) juga akan menjadi penting untuk memahami arah kebijakan suku bunga di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi perhatian utama para trader terkait yen Jepang?A
Para trader khawatir akan kemungkinan intervensi Jepang untuk mendukung yen yang lemah.Q
Siapa yang menyatakan bahwa tindakan akan diambil terhadap pergerakan yang berlebihan?A
Katsunobu Kato, Menteri Keuangan Jepang, menyatakan bahwa tindakan akan diambil terhadap pergerakan yang berlebihan.Q
Apa yang terjadi jika yen melampaui level 160 per dolar?A
Jika yen melampaui level 160 per dolar, akan ada kekhawatiran lebih lanjut di kalangan pembuat kebijakan tentang dampak mata uang yang lemah terhadap bisnis dan konsumen.Q
Apa yang diharapkan dari data pekerjaan AS yang akan dirilis?A
Data pekerjaan AS yang kuat dapat memicu pergerakan tajam dalam nilai tukar yen.Q
Mengapa yen Jepang rentan terhadap penjualan?A
Yen Jepang rentan terhadap penjualan karena perbedaan suku bunga yang lebar antara Jepang dan AS.