Courtesy of YahooFinance
BlackRock Inc., perusahaan manajer aset terbesar di dunia, sedang menolak permintaan dari Federal Deposit Insurance Corp. (FDIC) untuk mengawasi kepemilikannya di bank-bank AS. FDIC telah menetapkan batas waktu hingga 10 Januari untuk BlackRock menandatangani kesepakatan baru, tetapi BlackRock meminta perpanjangan hingga 31 Maret, dengan alasan bahwa mereka hanya memiliki dua minggu untuk meninjau kesepakatan yang dapat merugikan kemampuan mereka dalam melayani klien. BlackRock berpendapat bahwa pengawasan yang lebih ketat dapat mengganggu ekonomi dan membuat biaya penggalangan modal bagi bank menjadi lebih tinggi.
FDIC berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan besar seperti BlackRock dapat memiliki pengaruh yang tidak semestinya terhadap manajemen bank karena ukuran dan kepemilikan mereka yang terkonsentrasi. BlackRock dan kelompok industri lainnya berpendapat bahwa pengawasan yang ada saat ini sudah cukup untuk memastikan bahwa dana indeks beroperasi secara pasif dan tidak mengontrol bank. Mereka juga meminta FDIC untuk bekerja sama dengan Federal Reserve dalam hal pengawasan baru ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diminta FDIC dari BlackRock?A
FDIC meminta BlackRock untuk menandatangani perjanjian baru yang memberikan pengawasan atas kepemilikan mereka di bank-bank AS.Q
Mengapa BlackRock menolak untuk menandatangani perjanjian baru dengan FDIC?A
BlackRock menolak untuk menandatangani perjanjian baru karena merasa tidak ada masalah mendesak yang memerlukan pengawasan baru dalam waktu singkat.Q
Siapa yang mendorong pengawasan lebih lanjut terhadap manajer aset besar?A
Jonathan McKernan dan Rohit Chopra adalah dua anggota dewan FDIC yang mendorong pengawasan lebih lanjut terhadap manajer aset besar.Q
Apa yang dilakukan Vanguard terkait perjanjian pasif?A
Vanguard telah menandatangani perjanjian pasif dengan FDIC yang mengharuskan mereka untuk tidak mempengaruhi manajemen bank.Q
Mengapa BlackRock khawatir tentang dampak perjanjian baru terhadap indeks dana?A
BlackRock khawatir bahwa perjanjian baru dapat mengganggu cara indeks dana dikelola dan membuatnya lebih mahal bagi bank untuk mengumpulkan modal.