Courtesy of Forbes
Gunung berapi adalah kekuatan alam yang dapat menghancurkan, tetapi ada beberapa makhluk yang justru dapat bertahan dan berkembang di lingkungan yang keras ini. Contohnya, burung honeycreeper di Hawaii telah beradaptasi dengan baik di hutan vulkanik, memiliki paruh yang unik untuk mencari makanan dari tanaman yang tumbuh di sana. Namun, perubahan iklim dan predator invasif seperti kucing dan tikus mengancam keberadaan mereka, dengan hanya sepertiga dari 59 spesies asli yang masih ada saat ini.
Selain itu, ada juga cacing tabung raksasa yang hidup di dekat ventilasi hidrotermal di dasar laut, yang bergantung pada bakteri untuk mendapatkan makanan. Di Afrika, flamingo kecil dapat bertahan di danau soda vulkanik yang sangat beracun, dengan kemampuan untuk mengolah makanan beracun menjadi nutrisi. Namun, ancaman seperti penambangan dan polusi membuat masa depan mereka semakin tidak pasti. Semua ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa makhluk dapat bertahan di lingkungan ekstrem, perubahan iklim dan aktivitas manusia tetap menjadi tantangan besar bagi kelangsungan hidup mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada lanskap akibat letusan gunung berapi?A
Letusan gunung berapi dapat menghancurkan lanskap dengan lava, abu, dan gas beracun.Q
Bagaimana spesies Hawaiian honeycreepers beradaptasi dengan lingkungan vulkanik?A
Hawaiian honeycreepers telah beradaptasi dengan paruh yang unik untuk memanfaatkan sumber daya di hutan vulkanik.Q
Apa peran simbiosis dalam kehidupan Riftia pachyptila?A
Riftia pachyptila bergantung pada hubungan simbiotik dengan bakteri untuk mendapatkan nutrisi di lingkungan ekstrem.Q
Mengapa lesser flamingo dapat bertahan hidup di danau soda vulkanik?A
Lesser flamingo dapat bertahan hidup di danau soda vulkanik karena memiliki adaptasi khusus untuk mengatasi lingkungan yang beracun.Q
Apa tantangan yang dihadapi spesies-spesies ini akibat perubahan iklim?A
Spesies-spesies ini menghadapi tantangan dari perubahan iklim, predator invasif, dan kerusakan habitat.