Courtesy of TechCrunch
Perusahaan perangkat lunak besar asal AS, Ivanti, telah mengeluarkan peringatan tentang adanya kerentanan zero-day pada produk VPN yang banyak digunakan oleh perusahaan. Kerentanan ini, yang dikenal sebagai CVE-2025-0282, memungkinkan penyerang untuk menyisipkan kode berbahaya tanpa perlu otentikasi. Ivanti menyatakan bahwa produk VPN Connect Secure mereka adalah yang paling banyak digunakan oleh berbagai organisasi. Meskipun mereka telah menemukan dan merilis patch untuk Connect Secure, patch untuk produk lain seperti Policy Secure dan ZTA Gateways baru akan tersedia pada 21 Januari.
Ivanti juga mengungkapkan bahwa mereka telah mengetahui adanya aktivitas berbahaya pada beberapa perangkat pelanggan melalui alat pemeriksa keamanan mereka. Peneliti dari Mandiant dan Microsoft menemukan bahwa penyerang telah mengeksploitasi kerentanan ini sejak pertengahan Desember 2024, dan mereka mencurigai adanya kelompok peretas yang terkait dengan China. Kerentanan ini menjadi perhatian serius karena dapat berdampak luas pada banyak pelanggan Ivanti, dan lembaga keamanan siber di Inggris serta AS sedang menyelidiki kasus-kasus eksploitasi yang terjadi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan oleh Ivanti mengenai kerentanan terbaru?A
Ivanti memperingatkan bahwa kerentanan zero-day telah dieksploitasi untuk mengkompromikan jaringan pelanggan korporat mereka.Q
Apa itu CVE-2025-0282 dan mengapa itu penting?A
CVE-2025-0282 adalah kerentanan kritis yang dapat dieksploitasi tanpa otentikasi, memungkinkan penyerang untuk menanamkan kode berbahaya.Q
Siapa yang menemukan kerentanan ini dan bagaimana mereka melaporkannya?A
Kerentanan ini ditemukan oleh Mandiant dan peneliti di Microsoft, yang melaporkan aktivitas eksploitasi kepada publik.Q
Apa tindakan yang diambil oleh Ivanti untuk mengatasi kerentanan ini?A
Ivanti telah merilis patch untuk Connect Secure dan berencana merilis patch untuk produk lainnya pada 21 Januari.Q
Apa yang dikatakan Mandiant tentang kelompok ancaman yang terlibat?A
Mandiant mencurigai bahwa kelompok ancaman yang terlibat dalam eksploitasi ini terkait dengan spionase siber yang berhubungan dengan China.