Courtesy of Reuters
Sebuah kelompok industri teknologi di Amerika Serikat meminta pemerintah Presiden Joe Biden untuk tidak mengeluarkan aturan baru yang akan membatasi akses global terhadap chip kecerdasan buatan (AI). Mereka khawatir bahwa aturan ini akan merugikan posisi Amerika dalam bidang AI dan memberikan keuntungan kepada pesaing global. Aturan tersebut direncanakan akan membatasi kemampuan perusahaan-perusahaan AS untuk menjual sistem komputer ke luar negeri, dengan tujuan utama untuk mencegah akses ke teknologi AI oleh pihak-pihak yang berpotensi berbahaya, seperti militer China.
Baca juga: Microsoft meminta Trump untuk mengubah pembatasan chip AI era Biden yang 'terlalu kompleks'.
Kelompok ini, yang diwakili oleh Information Technology Industry Council, menekankan bahwa terburu-buru dalam menerbitkan aturan ini dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Mereka meminta agar kontrol yang diusulkan disampaikan sebagai rancangan aturan, bukan aturan final, karena implikasi geopolitik dan ekonomi yang besar. Beberapa pemimpin industri juga mengkritik aturan ini, menyebutnya sebagai salah satu regulasi paling merusak bagi industri teknologi AS.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diusulkan oleh kelompok industri teknologi kepada pemerintahan Biden?A
Kelompok industri teknologi meminta pemerintahan Biden untuk tidak mengeluarkan peraturan terakhir yang mengontrol akses global ke chip AI.Q
Mengapa mereka khawatir tentang peraturan ekspor chip AI?A
Mereka khawatir bahwa pembatasan tersebut akan membahayakan kepemimpinan AS dalam kecerdasan buatan.Q
Siapa yang menandatangani surat kritik terhadap peraturan tersebut?A
Surat kritik ditandatangani oleh Jason Oxman, CEO ITI.Q
Apa dampak yang diharapkan dari peraturan ekspor ini terhadap kepemimpinan AS di bidang AI?A
Dampak yang diharapkan adalah bahwa peraturan ini dapat mengancam posisi AS dalam kompetisi global di bidang AI.Q
Apa tanggapan dari Asosiasi Industri Semikonduktor terhadap peraturan yang diusulkan?A
Asosiasi Industri Semikonduktor menyatakan bahwa peraturan tersebut akan sangat merugikan industri teknologi AS.