Courtesy of YahooFinance
Defisit perdagangan Amerika Serikat dengan Vietnam mencapai lebih dari Rp 1.81 quadriliun ($110 miliar) dalam 11 bulan pertama tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan hampir 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Vietnam kini memiliki surplus perdagangan terbesar keempat dengan AS, setelah China, Uni Eropa, dan Meksiko. Namun, ada kekhawatiran bahwa defisit ini bisa menjadi risiko besar bagi Vietnam, terutama dengan ancaman dari Presiden terpilih Donald Trump yang berencana mengenakan tarif hingga 20% pada semua impor dari AS.
Selain itu, nilai mata uang Vietnam, dong, telah jatuh drastis, yang membuat situasi semakin rumit. Jika AS menganggap Vietnam sengaja melemahkan dong untuk mendapatkan keuntungan perdagangan yang tidak adil, hal ini bisa memicu tuduhan manipulasi mata uang. Vietnam sangat bergantung pada ekspor, terutama ke AS, dan banyak perusahaan besar seperti Apple dan Nike beroperasi di sana. Bank sentral Vietnam menyatakan siap untuk campur tangan di pasar valuta asing jika ada dampak ekonomi negatif akibat pergerakan mata uang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan defisit perdagangan AS-Vietnam pada tahun 2024?A
Defisit perdagangan AS-Vietnam melebihi $110 miliar dalam 11 bulan pertama tahun 2024.Q
Mengapa Vietnam dianggap memiliki risiko besar terkait defisit perdagangan?A
Vietnam dianggap memiliki risiko besar karena ketergantungan pada ekspor dan ancaman tarif dari AS.Q
Siapa yang mengancam untuk memberlakukan tarif pada impor dari Vietnam?A
Donald Trump mengancam untuk memberlakukan tarif hingga 20% pada semua impor dari Vietnam.Q
Apa yang dilakukan bank sentral Vietnam terkait nilai tukar dong?A
Bank sentral Vietnam menyatakan siap untuk campur tangan di pasar valuta asing untuk mengatasi dampak ekonomi negatif dari pergerakan mata uang.Q
Apa dampak dari depresiasi dong terhadap perdagangan Vietnam dengan AS?A
Depresiasi dong dapat memicu tuduhan manipulasi mata uang dan mempengaruhi hubungan perdagangan dengan AS.