COP16 Riyadh: Tonggak Sejarah Dalam Perjuangan Melawan Kekeringan, Kata Para Ahli
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: COP16 Riyadh: Tonggak Sejarah Dalam Perjuangan Melawan Kekeringan, Kata Para Ahli

Forbes
Dari Forbes
07 Januari 2025 pukul 18.44 WIB
44 dibaca
Share
Para pemimpin dunia berkumpul di Riyadh, Arab Saudi, untuk Konferensi COP16 yang membahas masalah kekeringan dan kerusakan lahan. Dalam dua minggu pertemuan tersebut, para politisi, ilmuwan, dan perwakilan lokal berdiskusi tentang pemulihan lahan, keamanan pangan, perubahan iklim, dan perlindungan keanekaragaman hayati. Data menunjukkan bahwa 40% lahan di bumi sudah terdegradasi, yang berdampak pada setengah populasi manusia dan setengah dari PDB global. Para ahli menyatakan bahwa komitmen finansial lebih dari Rp 197.34 triliun ($12 miliar) sangat penting untuk mendukung 80 negara yang paling terkena dampak kekeringan. Selain komitmen dana, konferensi ini juga meluncurkan laporan tentang Ekonomi Kekeringan yang memperingatkan bahwa kerusakan lingkungan yang disebabkan manusia dapat membuat tiga dari empat orang terpapar kekeringan pada tahun 2050. Laporan tersebut menekankan pentingnya solusi berbasis alam, seperti reforestasi dan pengelolaan air yang terintegrasi, yang telah berhasil di negara-negara seperti Chili, India, dan Australia. COP16 juga menciptakan kelompok untuk Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal agar suara mereka didengar dalam upaya pemulihan lahan. Konferensi ini dianggap sebagai titik balik bersejarah dalam meningkatkan kesadaran global tentang kerusakan lahan dan kekeringan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama dari COP16 yang diadakan di Riyadh?
A
Tujuan utama dari COP16 adalah untuk membahas masalah degradasi lahan dan kekeringan serta mempromosikan kerjasama internasional dalam restorasi lahan.
Q
Siapa yang menyampaikan komitmen finansial lebih dari $12 miliar?
A
Ibrahim Thiaw, sekretaris eksekutif UNCCD, menyampaikan komitmen finansial lebih dari $12 miliar untuk mendukung negara-negara yang paling terkena dampak kekeringan.
Q
Apa yang diungkapkan oleh laporan Economics of Drought?
A
Laporan Economics of Drought memperingatkan bahwa kerusakan lingkungan yang disebabkan manusia dapat mengekspos tiga dari empat orang terhadap kekeringan pada tahun 2050.
Q
Mengapa solusi berbasis alam dianggap efektif dalam mengatasi kekeringan?
A
Solusi berbasis alam dianggap efektif karena dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung keanekaragaman hayati selama kekeringan ekstrem.
Q
Apa yang diharapkan dari COP17 yang akan datang di Mongolia?
A
COP17 yang akan datang di Mongolia diharapkan dapat menyelesaikan kerangka respons terhadap kekeringan dan memperluas upaya internasional untuk mengatasi degradasi lahan.

Rangkuman Berita Serupa

Eksklusif - PBB menyerukan investasi sebesar Rp 42.76 quadriliun ($2,6 triliun)  untuk membalikkan degradasi lahan.YahooFinance
Sains
4 bulan lalu
98 dibaca
Eksklusif - PBB menyerukan investasi sebesar Rp 42.76 quadriliun ($2,6 triliun) untuk membalikkan degradasi lahan.
Bagaimana Konferensi Perubahan Iklim PBB Tahun Ini Menangani Kesehatan MasyarakatForbes
Sains
4 bulan lalu
98 dibaca
Bagaimana Konferensi Perubahan Iklim PBB Tahun Ini Menangani Kesehatan Masyarakat
Panduan Cepat Anda Tentang Hasil COP29Forbes
Sains
4 bulan lalu
83 dibaca
Panduan Cepat Anda Tentang Hasil COP29
Dari Baku ke Amazon: Fokus pada COP30 Saat COP29 MengecewakanForbes
Sains
4 bulan lalu
118 dibaca
Dari Baku ke Amazon: Fokus pada COP30 Saat COP29 Mengecewakan
COP29: Persimpangan untuk Tindakan IklimForbes
Sains
5 bulan lalu
79 dibaca
COP29: Persimpangan untuk Tindakan Iklim
Minggu Pertama COP29 Mengungkap Kebutuhan Mendesak untuk Pembiayaan IklimForbes
Sains
5 bulan lalu
61 dibaca
Minggu Pertama COP29 Mengungkap Kebutuhan Mendesak untuk Pembiayaan Iklim